Masker Bedah Langka, Para Ahli Anjurkan Masyarakat Pakai Masker Kain: Masih Efektif Cegah Corona

Masker bedah kian langka dan mahal, namun masyarakat masih bisa kenakan masker kain sebagai perlindungan dari penularan virus corona.


zoom-inlihat foto
makser-kain.jpg
alodokter.com
Ilustrasi orang menggunakan masker kain.


Dalam riset tersebut, peneliti meletakan bakteri Bacillus atrophaeus dan virus Bacteriophage MS pada berbagai bahan rumah tangga.

Peneliti juga mengukur persentase efektivitas berbagai bahan rumah tangga dan membandingkannya dengan masker bedah.

Dari hasil riset, terbukti bahwa masker bedah memiliki efektivitas sebesar 97 persen dalam menangkap bakteri berukuran 1 mikron.

Sementara itu, tas vacum cleaner memiliki efektivitas sebesar 95 persen, lap makan memiliki efektivitas sebesar 83 persen.

Sedangkan kain katun sintetis memiliki efektivitas sebesar 74 persen dan kain katun alami memiliki efektivitas sebesar 69 persen.

Masker kain masih bisa menahan droplet

Ilustrasi batuk
Ilustrasi batuk (kolase tribunkjabar/pixabay.com)

dr. Yusup Subagio Sutanto, Sp.P (K), menyarankan masyarakat tak perlu lagi berburu masker bedah.

Sang Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut mengatakan masyarakat bisa menggunakan masker kain untuk mencegah penularan virus corona.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, dr. Yusup mengatakan masker kain masih bisa menahan droplet atau percikan air liur.

dr. Yusup menyampaikan, masker bedah lebih tepat apabila dipakai oleh para tenaga medis.

Tak hanya itu, masker bedah juga lebih diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama mereka yang memiliki gejala terjangkit Covid-19.

Selebihnya, masyarakat umum yang sehat bisa mengenakan masker dari bahan kain untuk mencegah penularan virus corona.

Dikatakan dr. Yusup masker kain tersebut juga bisa dibuat sendiri maupun membeli yang sudah ada di pasaran seperti sekarang.

“Sekarang kan banyak yang jual masker kain dengan harga lebih murah ketimbang masker bedah. Bisa pakai itu atau kalau mau buat sendiri, boleh saja,” jelas dr. Yusup.

Hal serupa juga dikatakan oleh Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P (K), MARS, FISR.

dr. Suradi menegaskan masker bedah sebenarnya hanya direkomendasikan untuk dipakai oleh mereka yang mengalami gejala batuk, pilek atau merasa menderita gejala infeksi Covid-19.

Sehingga orang tersebut tidak akan menularkan virus kepada orang lain.

Sedangkan bagi masyarakat yang sehat, menurut Prof Suradi, tidak perlu menggunakan masker bedah jika tujuannya adalah khawatir tertular virus corona.

Hal itu dikarenakan, Covid-19 menular via droplet atau percitan air liur penderita, bukan melalui udara.

"Cara penularan virus corona head to head dari percikan air ludah, batuk, atau bersin," jelas Prof Suradi saat menjadi narasumber dalam talkshow yang diadadakan RSUD Dr. Moewardi, Rabu (4/3/2020) pagi.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved