102 Perusahaan China Jual Alat Uji Covid-19 di Eropa, Tapi Sebagian Besar Tak Punya Lisensi di China

Tak dilisensikan di China, beberapa perusahaan sengaja menargetkan pasar Eropa untuk menjual alat uji virus Corona


zoom-inlihat foto
vaksin-virus-corona-009.jpg
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19.


Hingga Kamis, 102 perusahaan China telah diberikan akses ke pasar Eropa, menurut Song Haibo, ketua Asosiasi China untuk In Vitro Diagnostics.

Sementara itu, hanya satu perusahaan yang dilisensikan di AS.
Namun, banyak dari perusahaan ini yang tidak memiliki izin Administrasi Produk Medis Nasional untuk dijual di China.

Faktanya, hanya 13 perusahaan yang memiliki lisensi untuk menjual perangkat pengujian PCR di China, dengan delapan menjual versi antibodi yang lebih sederhana.

Seorang manajer di sebuah perusahaan bioteknologi di Changsha, yang tidak ingin diidentifikasi, mengatakan perusahaan itu hanya memiliki lisensi untuk menjual PCR test kit untuk hewan di China, tetapi sedang bersiap untuk meningkatkan produksi 30.000 Covid-19 kit yang tengah dirancang untuk dijual di Eropa.

Mereka baru saja menerima sertifikat CE pada 17 Maret.

Tidak semua penjualan ke pasar Eropa telah sukses.

China mengekspor 550 juta masker wajah, 5,5 juta kit pengujian, dan 950 juta ventilator ke Spanyol dengan biaya € 432 juta (US $ 481 juta) pada awal Maret.

Tapi segera muncul kekhawatiran mengenai kualitas produk pengujian.

Beberapa negara sempat meragukan kualitas dari alat medis yang dipasok oleh China.

Baca: Rusia Lakukan Uji Vaksin Covid-19 pada Musang dan Primata, Bulan Juni Siap Diuji pada Manusia

Baca: Klorokuin (Chloroquine)

Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan.
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Alat uji Covid-19 sendiri tak hanya satu macam.

Tes PCR yang lebih kompleks mencoba untuk menemukan urutan genetik virus dengan menyebarkan primer (bahan kimia atau reagen yang ditambahkan untuk menguji apakah reaksi terjadi) yang melekat pada urutan genetik yang ditargetkan.

Ada pula alat pengujian cepat atau rapid test.

Leo Poon, kepala ilmu laboratorium kesehatan masyarakat di Universitas Hong Kong, mengatakan pengujian PCR "jauh lebih disukai" daripada tes antibodi atau antigen.

Hal itu karena tes antibodi atau antigen hanya dapat mendeteksi virus corona begitu pasien terinfeksi setidaknya selama 10 hari.

Namun, tes PCR jauh lebih kompleks untuk dikembangkan dan diproduksi.

Di sisi yang lain dunia telah kekurangan alat pengujian.

Hal ini membuat negara-negara di seluruh dunia menyediakan tes PCR dengan format yang lebih sederhana.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 102 Perusahaan China Jual Alat Uji Covid-19 di Eropa, Tapi Sebagian Besar Tak Punya Lisensi di China





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved