TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amerika Serikat kini menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia.
AS melampaui kasus dari China dan Italia hanya dalam semalam.
Kini Amerika Serikat pun kewalahan dalam penanganan Covid-19 ini.
Dilansir oleh Al Jazeera pada Jumat (27/3/2020), Amerika Serikat kini memecahkan rekor dunia setelah China sebagai negara terbanyak dengan kasus corona.
Saat ini China memiliki jumlah kasus di angka 81.700 disusul dengan Italia berjumlah 80.500 sementara Amerika dalam satu malam mendadak mengalami lonjakan besar.
Amerika kini berada di angka 85 ribu kasus virus corona, negara dengan jumlah terbanyak di dunia kasus Covid-19.
Lonjakan ini menjadikan Amerika masuk dalam daftar negara terparah akibat pandemi yang telah membunuh lebih dari 24 ribu penduduk dunia ini.
Baca: Dokter Amerika Ungkap Negaranya Kewalahan Atasi COVID-19, Sebut Bisa Jadi Seperti Italia
Baca: Kelabakan Hadapi Virus Corona, Iran Tuding Amerika Ciptakan Covid-19, Sebut AS Musuh Menyeramkan
Karena mulai kewalahan, dilaporkan bahwa Presiden Donald Trump pun sampai meminta bantuan ke Korea Selatan.
Mengutip dari Asia One, Presiden Donald Trump mendesak Korea Selatan untuk memberikan bantuan pada AS, meskipun Korea Selatan sendiri juga tengah terpuruk akibat wabah ini.
Menurut laporan, Donald Trump melayangkan permintaan mendesak pada Korsel untuk mengirimkan peralatan medis ke Amerika.
Sementara Korea Selatan mengatakan, mereka berjanji akan mengirim peralatan medis mereka jika "masih" memiliki cadangan.
Setelah wabah besar muncul di Korea Selatan mereka meluncurkan pengujian luas.
Dalam beberapa hari dengan cepat meluncurkan program agresif untuk mengisolasi kasus yang dikonfirmasi lalu melacak mereka.
Ini membuatnya mendapat pujian karena memperlambat penularan virus corona dan membuatnya relatif sedikit dengan hanya 125 kematian.
Setelah itu jumlah infeksi juga menurun drastis per hari di bawah 100 selama 13 hari berturut-turut.
Sedangkan AS, awalnya melakukan sedikit pengujian dan menutup negara bagian secara masal, dengan wabah yang tumbuh begitu cepat.
Sejumlah negara bagian melaporkan ribuan kasus baru per harinya.
Dalam panggilan telepon 23 menit, Trump mengatakan pada Moon Jae-In Presiden Korsel, berjanji akan membantu Korsel mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (IFDA).
Untuk peralatan medis yang akan diminta AS dalam pernyataan Selasa (24/3).
Moon mengatakan, Korsel akan membantu AS dan memberikan dukungan penuh, jika peralatan cadangan yang diminta itu tersedia.