TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejak Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan bahwa Indonesia memiliki dua kasus positif pertama Covid-19 pada Senin (2/3/2020), pemerintah mulai memberikan berbagai imbauan kepada masyarakat.
Hingga kini, salah satu imbauan yang gencar disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk mencegah penyebaran sebelum semakin meluas adalah dengan menerapkan Social Distancing, alih-alih menerapkan kebijakan lockdown.
Social distancing atau pembatasan sosial adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi non farmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.
Baca: Pandemi Corona Tak Kunjung Reda, Liga Italia Terancam Mundur Lagi atau Dibatalkan
Namun, tampaknya imbauan pimpinan tertinggi negara Indonesia ini masih sulit dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Hal ini membuat sejumlah petugas berwenang di daerah terpaksa membubarkan acara resepsi pernikahan atau kerumunan warga di tempat-tempat hiburan.
Salah satu yang menjadi buah bibir di media sosial adalah rencana Wakil Wali Kota Samarinda yang menggelar resepsi pernikahan putrinya.
Namun, resepsi yang rencananya akan dihadiri oleh ribuan orang tersebut akhirnya dibatalkan oleh keluarga mempelai.
Melansir kompas.com, berikut beberapa peristiwa yang menggambarkan sulitnya menerapkan imbauan social distancing di sejumlah daerah di tengah wabah Covid-19.
Baca: Wakil Wali Kota Samarinda Ngotot Gelar Pesta Pernikahan Anaknya di Tengah Pandemi Corona, Alasannya?
Penundaan acara resepsi putri Wakil Wali Kota Samarinda
Rencana Wakil Wali Kota Samarinda, Muhammad Barkati untuk menggelar pesta pernikahan anaknya di tengah wabah virus corona cukup menghebohkan masyarakat.
Setelah sempat bersikukuh untuk tetap melaksanakan resepsi putrinya di tengah wabah Corona, akhirnya Barkati memutuskan untuk menunda acara tersebut.
Resepsi yang rencananya akan dilaksanakan pada Minggu (22/3/2020) tersebut ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk menunda, Barkati sempat membalas pesan dari Ketua IDI Kalimantan Timur, Dr. dr. Nataniel yang isinya antara lain menolak anjuran penundaan acara pernikahan dengan dalih ia telah mempersiapkan berbagai macam pencegahan hingga tim medis dan ambulans di lokasi resepsi.
"Insha Allah musibah itu datang dari Allah. Kita berharap semua berjalan dengan baik.
Semua kita kembalikan ke Allah yang menggerakkan dan menjalankan kita semua," kata Barkati sebelum memutuskan untuk menunda acara tersebut.
Pembubaran pengunjung kafe di Surabaya
Sebuah video yang memperlihatkan beberapa polisi membubarkan pengunnjung di sebuah kafe di Surabaya, Jawa Timur, viral di sosial media.
Video berdurasi 49 detik itu tersebar di berbagai macam media sosial dari Facebook hingga WhatsApp pada Minggu (22/3/2020).
Salah satu anggota polisi tampak menggunakan pengeras suara dan meminta agar para pengunjung kafe untuk membubarkan diri.
Baca: Singapura Lockdown karena Corona, Denada Ungkap Banyak Pekerjaan Dibatalkan Pengaruhi Finansialnya
Polisi meminta para pengunjung kafe tersebut untuk membayar makanan dan minuman yang telah dipesan terlebih dahulu.