Informasi awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Raja Yunani George I dibunuh pada 18 Maret 1913 ketika sedang berjalan-jalan di Thessaloniki, Yunani.
George I berasal dari Denmark, anak Raja Christian IX, dan memiliki nama asli Prins Vilhel, af Danmark.
Ketika Raja Yunani Otto diturunkan dari tahta pada 1863, George I dinominasikan menggantikannya oleh Inggris, Prancis dan Rusia.
Keturunan George I menggantikannya sampai ada kudeta militer 1967 dan Yunani menjadi republik pada 1973.[1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Cebu Douglas C-47 Jatuh, Tewaskan Presiden Filipina Ramon Magsaysay
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 17 Maret 461, Wafatnya Santo Patrick, Tokoh Penyebar Agama Kristen
Karier awal #
George I lahir pada 24 Desember 1845 di Copenhagen sebagai Pangeran William dari Schleswig-Holstein-Sonderburg-Glucsburg.
Dia adalah anak ketiga dari Denmark IX dan Ratu Louise dari Hesse-Kassell.
Saudara perempuanyya, Putri Alexandra, menikahi Raja Inggris Edward VII sehingga menjadi Ratu Inggris dan Dominion Inggris dan Ratu India.
Ketika kecil, William mendapat pendidikan oleh para gurunya di istana.
Dia juga diajarkan bahasa Prancis dan Jerman.
Pada 1860, dia masuk Akademi Angkatan Laut Kerajaan Denmark sebagai kadet.[2]
Menjadi raja Yunani #
Ketika Raja Yunani Otto digulingkan pada 1863, orang-orang Yunani menolak saudara Otto, Luitpold, menggantikannya.
Mereka pada akhirnya memilih William dari Denmark untuk mengisi tahta Yunani.
Hal ini secara politik memang baik karena sudara perempuan william menjadi istri Pangeran Edward dari Inggris, sehingga Yunani akan mendapat perlindungan oleh Inggris yang lebih kuat.
William pindah ke Yunani pada 18 Oktober dan segera belajar bahasa Yunani.[3]
Dia kemudian dikenal sebagai Raja George I.
George berusaha tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang dibuat Otto.
Dia meminta pembuatan konstitusi baru dan meyakinkan rakyat bahwa dia tidak dipengaruhi para penasihat Denmark dengan mengirim pamannya dan Wilhelm Sponneck ke Denmark.
Setelah Perjanjian Konstantinopel pada 1881, mayoritas Thessaly diserahkan ke Yunani.
Pada dekade ini juga terjadi kekacauan politik yang disebabkan Charilaos Trikoupis dan Theodorus Deligianis, tetapi berhasil dipadamkan dengan bantuan Great Powers.
Ekonomi Yunani mulai bangkit lagi pada akhir 1880-an.
Namun, kekalahan dalam pemberontakan Kreta melawan Turki membuat kepopulerannya menurun.
George mendapat percobaan pembunuhan pada 27 Februari 1898 ketika berada di kereta terbuka.
Dia berhasil lolos dan kepopulerannya menanjak.
Selain itu, Pulau Kreta juga diserahkan kembali pada Yunani.
George menghadapai beberapa kekacauan yang membuat kedua anaknya terpaksa menyerahkan jabatannya di Yunani.
Kemenangan Yunani dalam Perang Balkan sekali lagi menaikkan popularitas George.[4]
Dibunuh #
George I memutuskan akan turun tahta setelah peringatan kenaikannya yang ke-50 pada Oktober 1913 dan digantikan Putra Mahkota Constantine.
Pada 18 Maret 1913, dia berjalan-jalan pada sore hari ditemani perwira tentara bernama Ioannis Frangoudis dan diikuti dua perwira polisi.
Ketika berjalan di dekat Menara Putih, dua ditembak oleh Alexandros Schinas, seorang anarkis.
Peluru masuk melalui bawah pundak dan menembus jantung dan paru-parunya.
George I meninggal ketika sedang dibawa ke rumah sakit.
Dia dimakamkan di istana musim panasnya di Tatoi.
Sekarang, George I dianggap sebagai salah satu penguasa konstitusional tersukses di Eropa.[5]
(TribunnewsWiki/Febri)
| Peristiwa | Pembunuhan Raja Yunani George I |
|---|
| Pada | 18 Maret 1913 |
|---|
Sumber :
1. www.britannica.com
2. www.thefamouspeople.com
3. www.newworldencyclopedia.org