TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral video jalan menuju Puncak dari arah Jakarta macet karena adanya peliburan terkait virus corona pada Minggu (15/3/2020).
Arus lalu lintas yang terlihat di dalam video yang beredar itu menunjukkan banyaknya mengguna mobil yang melakukan perjalanan menuju Puncak, Bogor karena ditutupnya tempat wisata di Jakarta.
Namun, berita tentang macetnya jalur arah Puncak tersebut tidaklah benar alias hoaks.
"Jalur puncak tidak ada peningkatan yang berarti. Soal tentang jalur puncak diserbu (wisatawan) adalah tidak benar," ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP M Fadli Amri saat dikonformasi oleh Kompas, Minggu (15/3/2020).
Walaupun memang sempat ada kemacetan di jalur Puncak pada Sabtu, tetapi bukan karena meningkatnya volume kendaraan atau wisatawan yang datang.
Kemacetan tersebut terjadi karena adanya mobil terbakar di Kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebutlah yang menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang 8 kilometer.
Baca: Saling Tempel Siku Masih Bahaya, Dirjen WHO Pilih Salaman dengan Cara Ini Demi Hindari Virus Corona
Baca: Petugas Amankan WNA yang Tewas di Bali dengan Pakaian Khusus, Polisi: Jangan Kaitkan dengan Covid-19
"Tidak ada peningkatan arus karena corona. Kemaren sempat padat karena terjadi kebakaran mobil di seputaran Grand Hill, Desa Tugu," kata AKP Fadli Amri.
Kata dia, Jalur Puncak kondusif dan mengalami penurunan jumlah kendaran tanpa adanya antrean panjang kendaraan.
"Jalur Puncak kondusif tidak ada kepadatan maupun antrean panjang. Info tentang Jalur Puncak diserbu karena banyak wisata di Jakarta yang tutup akibat corona adalah tidak benar," lanjutnya.
Menurut Amri, dari koordinasi dengan pihak Jasa Marga, jumlah kendaraan yang terhitung pada Sabtu pekan lalu dari exit Tol Ciawi sebanyak 41.516.
Sedangkan jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibanding data jumlah kendaran pada Sabtu (14/3/2020) kemarin.
"Data exit Gerbang Ciawi pada hari Sabtu, 14 Maret 2020, totalnya 39.511 kendaraan. Ini data kemarin yang katanya meningkat, tapi jika disandingkan dengan data pekan lalu, ini malah menurun," katanya.
Ia pun juga meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam menggali informasi yang akurat dengan melihat informasi resmi arus lalu lintas di Puncak, Bogor, melalui TMC Polres Bogor.
Baca: 8 Rekomendasi Situs Belajar Online untuk Siswa yang Dirumahkan karena Pandemi Virus Corona
Baca: Corona Meluas, Anies Baswedan Ingatkan Warga yang Hendak Gelar Pernikahan, Beri Syarat Ini
Diketahui bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah menutup semua lokasi wisata sejak Sabtu kemaren untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Kebijakan tersebut diambil agar interaksi antar warga berkurang dan tidak terjadi penularan Covid-19.
Namun, pada Minggu pagi, beredar kabar bahwa jumlah kendaraan di Puncak, Bogor, meningkat karena warga berbondong-bondong pergi akibat wisata di Jakarta tutup.
Nyatanya, setelah dikonfirmasi, informasi tersebut tidaklah benar.
Anies Baswedan Liburkan Seluruh Sekolah di DKI Jakarta
Akibat merebaknya virus corona Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di Ibu Kota.
Keputusan ini berlaku selama dua pekan ke depan, terhitung sejak Senin (16/3/2020).
Anies Baswedan meminta guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar melalui metode jarak jauh (online) atau di rumah.
Kebijakan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona ( Covid-19) di Jakarta.
“Langkah ini diambil untuk menyelamatkan seluruh warga DKI Jakarta,” kata Anies dalam konferensi persnya di Jakarta pada Sabtu (14/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: Daftar Kecamatan di DKI Jakarta yang Positif Terpapar Virus Corona, Anies: Hampir Semua Kecamatan
Anies juga menambahkan bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan seluruh sekolah agar keputusan ini bisa segera direalisasikan pada Senin nanti.
Selain sekolah, Anies meminta, lembaga pendidikan non-formal untuk menunda kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan.
Anies mengimbau, lembaga pendidikan non-formal untuk melakukan kegiatan belajar lewat jarak jauh atau secara online.
Hingga Sabtu (14/3/2020), ada 69 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Dua orang di antaranya merupakan balita.
Empat orang pasien positif covid-19 telah meninggal dunia.
Sementara lima pasien dinyatakan sembuh.
(TribunnewsWiki.com/Restu/Ekarista, TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy, Kompas.com/Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)