Muhammad Iman Usman

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhammad Iman Usman, S.IP., M.A. adalah seorang aktivis sosial, penulis, pegiat sosial, dan public speaker dalam berbagai forum baik nasional maupun internasional.

Iman Usman lahir di Padang pada 21 Desember 1991.

Iman juga dikenal sebagai sebagai tokoh muda yang berprestasi dalam bidang akademik, ia meraih gelar pascasarjananya dari Teachers College of Columbia University, Amerika Serikat pada tahun 2014.

Sejak usia muda Iman Usman aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, hingga pada tahun 2009 ia mendirikan sebuah organisasi non-profit yang fokus pada pemberdayaan pemuda di Indonesia, yaitu Indonesian Future Leaders.

Kini, Iman Usman aktif membangun perusahaan start-up di bidang pendidikan, yaitu Ruangguru.com bersama rekannya Belva Devara.

Di ulang tahunnya yang ke-27 pada tahun 2019, Iman Usman berinisiatif memberikan beasiswa pendidikan tingga (D3, S1 atau S2) yang diberi nama Beasiswa Iman Usman. (4)

Baca: Adamas Belva Syah Devara

Baca: Nurhayati Subakat

Muhammad Iman Usman yang lahir lahir di Padang pada 21 Desmber 1991 adalah putra dari pasangan (Alm) Muhammad Hayan dan Yanzimar Ilyas.

Menjadi anak bungsu dari 6 bersaudara tidak membuat Iman tumbuh menjadi anak yang manja, namun sejak dini justru ia telah menunjukkan kemandirian, kepemimpinan, dan juga prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Tinggal di kota kecil yang jauh dari sumber informasi tidak membuatnya hilang akal, justru memotivasinya untuk semakin belajar—lewat berbagai buku koleksinya, internet, dan jaringan pertemanannya.

Sejak kecil Iman Usman telah memulai ketertarikannya pada dunia sosial.

Pada usia 10 tahun, hatinya terpanggil untuk membuka perpustakaan kecil di depan rumahnya.

Tidak hanya itu, ia juga berinisiatif untuk mengajar pelajaran bagi anak-anak sekolah yang tinggal di lingkungannya.

Iman melakukan hal ini karena merasa banyak anak-anak yang tidak seberuntung dirinya, yakni mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, Iman adalah seorang penggemar Harry Potter "garis keras".

Ia betah menghabiskan waktu berselancar di dunia maya untuk chatting dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia lain dalam komunitas pecinta Harry Potter, ia juga memainkan gim dari adaptasi novelnya.

Suatu hari, Iman tidak sabar menunggu novel versi terjemahan, lalu ia memutuskan untuk memaksakan diri belajar bahasa Inggris secara otodidak agar mampu membaca novel Harry Potter versi bahasa Inggris.

Hal ini menjadi salah satu alasan Iman Usman memiliki passion dalam mengajar.

Iman tidak menyangkal bahwa Harry Potter berpengaruh besar terhadap dirinya ketika ia beranjak dewasa.

Pengalaman tersebut membawa Iman terus mengembangkan kapasitasnya, termasuk mendirikan online shop yang menjual merchandise yang berkaitan dengan dunia Harry Potter, terlibat dalam kegiatan jurnalisme, sembari berkontribusi kepada masyarakat dengan menjadi relawan di berbagai organisasi sosial.

Saat duduk di bangku SMA, Iman aktif dalam organisasi Forum Anak Daerah Sumatera Barat dalam kapasitasnya sebagai Sekjen, guna mengampanyekan dan mempromosikan hak-hak anak, khususnya hak partisipasi anak.

Menurut Iman, suara anak perlu didengar dan dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan, mulai dari level keluarga hingga kebijakan nasional.

Karena apapun kebijakan yang diambil, pada akhirnya akan berdampak pada anak. (1)

Baca: Jihane Almira

Baca: Hector Garzo

Memulai aktivitas organisasinya di bangku SMA, Iman mulai aktif dalam organisasi Forum Anak Daerah Sumatera Barat sebagai Sekjen yang bertugas mengampanyekan dan mempromosikan hak-hak anak.

Selain itu, saat SMA, Iman juga mendirikan Komunitas Anak Kritis Indonesia sebagai wadah bagi pemuda Sumbar untuk mengekspresikan diri, mengembangkan potensi dan mengkritik fenomena sosial dengan cara-cara kreatif.

Melalui komunitas ini, Iman dan teman-temannya mengampanyekan dan mendorong pencapaian Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Global), mendorong berkembangnya pendidik sebaya untuk isu kesehatan, serta mengembangkan berbagai program kolaboratif pertukaran budaya baik di dalam maupun luar negeri.

Tahun 2008, berkat perannya dalam mengampanyekan hak anak, Iman dianugerahi Penghargaan Pemimpin Muda Indonesia oleh Presiden RI dan UNICEF Indonesia, serta penghargaan Mondialogo Junior Ambassador dari Daimler dan UNESCO di Beijing, Cina.

Tahun 2009, Iman bersama sejumlah teman kuliahnya mengambil langkah untuk mendirikan Indonesian Future Leaders (IFL untuk mendorong keterlibatan anak muda dalam perubahan sosial.

Melalui IFL, Iman ingin mengembangkan kesukarelawanan pemuda di Indonesia, dan melahirkan pemimpin-pemimpin muda Indonesia yang tidak hanya cerdas dan cakap, namun juga memiliki kepekaan dan kepedulian sosial.

Di bawah kepemimpinannya sebagai Presiden IFL, Iman mengembangkan berbagai macam kegiatan pembangunan kapasitas di ratusan sekolah dan universitas di Indonesia, program-program pengabdian masyarakat lintas daerah, serta advokasi dan promosi kebijakan yang terkait dengan isu-isu pemuda baik di Indonesia maupun di dunia.

Tahun 2013, Iman memutuskan untuk melepaskan tanggung jawabnya sebagai Presiden IFL dan memberikan estafet kepemimpinan kepada juniornya.

Hadirnya IFL memberikan pengaruh pada berkembangnya komunitas dan organisasi kepemudaan kontemporer di Indonesia.

Selain IFL, Iman juga menggagas sejumlah kegiatan pemberdayaan pemuda lainnya, seperti Kampanye AyoBerbagi!, Parlemen Muda Indonesia, dan InspireCast.

Pengalaman Iman di dunia pemuda membawanya dipercaya untuk terlibat dalam pergerakan pemuda di tingkat dunia sebagai seorang Duta Muda ASEAN oleh Kementerian Luar Negeri (2009-2013), Penasehat Muda United Nations Population Fund Indonesia (2009-2011), dan Co-Chair Global Youth Consultation on Post 2015 Development Agenda (2013).

Berkat kontribusi dan kepemimpinannya di bidang pemberdayaan pemuda, Iman dianugerahi berbagai penghargaan baik di Indonesia maupun luar negeri, di antaranya UN Youth Achiever Recognition Award 2009, British Council’s Global Changemaker 2010, ASEAN Youth Award 2011, UN Youth Assembly Recognition for Youth Excellence on Humanitarian Development 2011, Global Teen Leader Award 2011, Ashoka Young Changemaker 2011, Global Shapers of World Economic Forum 2013, dan sebagainya. (1)

Baca: Jason Dupasquier

Baca: Kim Seo-Hyung

Iman menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota Padang.

Iman Usman lulus dari SMA Negeri 1 Padang dengan predikat Siswa Teladan se-Sumatera Barat dan Asia Pasific Microsoft Innovative Student Award 2009.

Iman lalu pindah ke Jakarta untuk melanjutkan studinya di kampus impiannya, Universitas Indonesia pada jurusan Ilmu Hubungan Internasional.

Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, Iman mampu menyelesaikan pendidikan sarjananya dalam kurun waktu 3.5 tahun dengan predikat cumlaude dan menjadi commencement speaker pada wisudanya, Januari 2013.

Segala prestasi Iman dalam bidang akademik maupun non-akademik membawanya memperoleh penghargaan bergengsi, yaitu Mahasiswa Berprestasi Utama I Tingkat Nasional Tahun 2013 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Agustus 2013, Iman melanjutkan pendidikan pascasarjananya dalam bidang International Education Development di Teachers College of Columbia University, New York, Amerika Serikat dengan memperoleh beasiswa penuh.

Hanya butuh waktu satu tahun, Iman mampu menyelesaikan pendidikannya dan lulus dengan IPK 3.90.

Tidak hanya itu, selama menjadi mahasiswa di Columbia University, Iman terpilih sebagai WISE Learner Fellow oleh Qatar Foundation dan berhak mendapatkan beasiswa pendidikan eksekutif di bidang pendidikan di Qatar dan Spanyol selama beberapa minggu. (2)

Baca: Elon Musk

Baca: Michelle Obama

Saat menjalani studi pascasarjananya, Iman bersama rekannya, Adamas Belva, mendirikan sebuah start-up di bidang teknologi pendidikan yang diberi nama Ruangguru.

Ruangguru didirikan atas kegelisahan mereka terhadap ketidakmerataan kualitas pendidikan di Indonesua.

Dengan memanfaatkan teknologi, Iman dan Belva meluncurkan berbagai inovasi yang kemudian dapat diakses oleh siapa saja di seluruh Indonesia.

Kini, Ruangguru telah melayani lebih dari 11 juta pengguna dan menjadi salah satu perusahaan pendidikan terbesar di Indonesia.

Layanan yang ditawarkan oleh Ruangguru juga semakin beragam, di antaranya layanan video belajar berlangganan, market place pencarian guru privat (online dan offline), platform pelatihan online bagi korporasi dan umum, platform ujian online, sistem manajemen belajar, dan lainnya.

Iman dan Belva kini memimpin lebih dari seribu orang pegawai Ruangguru yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Lewat inovasinya bersama Ruangguru, Iman diberikan sejumlah penghargaan, salah satunya MIT Solver 2017 dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.

Tahun 2016, Iman dipercaya oleh pemerintah Indonesia untuk duduk dalam Komisi Panel Pemuda pada Education Commission bersama dengan Penerima Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, untuk memberikan rekomendasi kepada para pemimpin dunia terkait pendanaan global untuk pendidikan.

Di sela-sela kesibukannya mengembangkan Ruangguru, Iman berupaya untuk tetap aktif dalam melatih kaum muda Indonesia dan berbagi pengalamannya di berbagai penjuru dunia.

Sejak tahun 2008, Iman telah tampil sebagai pembicara dalam berbagai forum dan konferensi global di lebih dari 30 negara, di antaranya Sidang Majelis Umum PBB dan World Economic Forum.

Selain itu, Iman juga aktif sebagai pembicara di berbagai perguruan tinggi terbaik dunia, seperti MIT Columbia University, UC Barkeley, Tsinghua University, dan University of British Columbia. (3)

(Tribunnewswiki.com/Ron)