Jalani Pemeriksaan di RS Polri, Begini Respon Siswi SMP Pembunuh Bocah Saat Jalani Tes Kejiwaan

Siswi SMP (NF) pembunuh bocah 6 tahun di Jakarta Pusat kini jalani poses tes kejiwaan tahap awal. Begini responnya saat jawab pertanyaan dokter.


zoom-inlihat foto
siswi-smp-jalani-tes-kejiwaan.jpg
Tribun Jakarta
Siswi SMP pelaku pembunuhan bocah 6 tahun jalani tes kejiwaan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelaku pembunuhan bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh dokter.

NF (15), bertemu dengan dokter dan menjalani pemeriksaan kejiwaan dan juga proses analisa.

Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya melibatkan NF, namun juga pihak orang tua, anggota keluarga dan orang terdekat.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi mental NF yang akan dipastikan oleh dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap pelaku.

Fakta Siswi SMP Bunuh Anak 6 Tahun: Taruh Mayat Korban di Lemari hingga Gambar Misterius di Buku Catatan
Fakta Siswi SMP Bunuh Anak 6 Tahun: Taruh Mayat Korban di Lemari hingga Gambar Misterius di Buku Catatan (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dr. Rianna.

Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut dr. Rianna berkisar 10 orang.

Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.

Dalam prosesnya, tim dokter melempar sejumlah pertanyaan terstruktur yang bertujuan untuk menggali sosok NF lebih dalam.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.

Lebih lanjut dilansir dari tayangan wawancara TV One, dr. Rianna pun mengungkap perihal dialog yang ia lakukan ketika bertemu NF.

Dokter spesialis Kejiwaan RS Polri itu bercerita bahwa proses pemeriksaan terhadap NF masih dalam tahap awal yakni dengan cara mengenalkan tim dokter kepada pelaku sebelum berdialog.

"Kita baru pemeriksaan tahap awal, baru pemeriksaan yang masih awal. Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa atau pasien," ungkap dr.Rianna dilansir pada Selasa (10/3/2020).

Setelah memperkenalkan diri satu persatu, tim dokter pun berdialog dengan pelaku sesuai prosedur yang ada.

Baca: Terinspirasi Film, Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Polisi: Rencana Sudah Tergambar di Buku Catatan

Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.

"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku). Kalau semuanya dikenalkan rame-rame belum tentu, anak ini kalau dikerubutin rame-rame kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," pungkasnya.

Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal.

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA) (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Hal itu diharapkan bisa membuat pelaku terbuka kepada tim dokter.

"(Pemeriksaan) awal ini tentu tidak semua kita tanyakan secara langsung ya, jadi perlahan-lahan. Karena pertanyaan yang bertubi-tubi juga membuat orang enggak nyaman. Jadi nanti dia kurang kooperatif," katanya lagi.

Terbukti, ketika diberi pertanyaan dan diajak berdialog oleh tim dokter, pelaku diakui masih mau menjawabnya dengan tenang.

dr. Rianna pun mengaku bahwa pelaku tampak kooperatif ketika kejiwaannya diperiksa.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Ekspedisi Madewa (2006)

    Ekspedisi Madewa adalah sebuah film petualangan Indonesia yang
  • Film - Sampai Titik Terakhirmu

    Sampai Titik Terakhirmu adalah sebuah film drama romantis
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved