Kasus Masker Bekas Dijual Kembali, Dinkes DKI Akui Dapat Aduan Sejak Februari: Sudah Dibentuk Satgas

Diduga ada oknum penjual masker bekas, Polda Metro Jaya, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Kemenkes telah membentuk Satgas Masker.


zoom-inlihat foto
maker-bekas-pakai-jogja-corona-covid.jpg
Twitter/Anelies_Syarief
Masker diduga bekas pakai yang dibeli oleh warga di sebuah apotek di Yogyakarta seharga Rp. 330 ribu. Diduga ada oknum penjual masker bekas, Polda Metro Jaya, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Kemenkes telah membentuk Satgas Masker.


Dinkes DKI juga menggandeng pihak kepolisian dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatasi praktek kecurangan ini.

"Langsung kami rapatkan, siapa saja yang ikut? Ada Polda Metro Jaya, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha dan Kemenkes," ujarnya saat dikonfirmasi.

"Langkah-langkah selanjutnya kita tahu Polda sudah bentuk tim Satgas Masker," tambahnya menjelaskan.

Untuk diketahui, tim Satgas Masker bentukan Polda Metro Jaya ini sendiri bertugas untuk mencari oknum tak bertanggung jawab yang menjual masker bekas.

Selain itu, tim ini juga dibentuk untuk membongkar praktek penimbunan yang menyebabkan kelangkaan masker.

Pabrik masker bekas pakai di Thailand digerebek kepolisian

Polisi Provinsi Saraburi ketika menggerebek pabrik daur ulang masker bekas di Distrik Nongsuong, Saraburi, Thailand Tengah, Senin (2/3/2020)
Polisi Provinsi Saraburi ketika menggerebek pabrik daur ulang masker bekas di Distrik Nongsuong, Saraburi, Thailand Tengah, Senin (2/3/2020) (asiaone.com)

Tak hanya Indonesia, sebelumnya, Covid-19 memang menjadi isu global dan telah menyebar di beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Thailand.

Hingga (2/3/2020) Thailand telah melaporkan sebanyak 43 kasus warga negaranya yang terjangkit virus corona.

Sehingga, negara tersebut juga mengalami krisis masker mulai dari kelangkaan, harga yang mahal hingga adanya oknum penjual masker bekas.

Senin, (2/3/2020) pihak kepolisian pusat Provinsi Saraburi, Thailand melakukan penggerebekan pada pabrik masker bekas pakai.

Dikutip dari AsiaOne.com, pabrik yang berlokasi di Distrik Nangsuong tersebut berhasil ditemukan berkat laporan masyarakat sekitar.

Ketika digerebek, kepolisian menangkap basah enam pekerja yang tengah memilah masker bekas.

Setelah dipilah, masker tersebut langsung diseterika tanpa adanya proses pencucian maupun pensterilan.

Para pekerja tersebut mengaku dibayar 1 Baht atau sekitar Rp 449,21 per potong masker oleh sang pemilik pabrik.

Sedangkan dalam satu hari, satu orang pekerja mampu mendaur ulang masker bekas pakai hingga 300-400 buah.

Mereka mengaku tak tahu menahu dari mana sang bos mendapatkan stok masker bekas pakai yang akan mereka jual kembali tersebut.

Otoritas setempat menindak tegas pemilik dan para pekerja pabrik atas ulah curangnya tersebut.

Baca: Polisi Ciduk 2 Orang Terduga Penimbun Masker dan Hand Sanitizer di Semarang

Baca: Ternyata Ini Alasan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Timbun Masker Sejak Awal 2020

Baca: Pemprov DKI Jakarta Restok 1,450 Boks Masker, Dijual 6,500 Per Lembar: Harga Perolehan Memang Naik

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, TRIBUNJAKARTA/Dionisius Arya Bima Suci)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved