Takut Sakit Justru Bisa Memudahkan Terjangkit Virus, Kok Bisa?

Wabah virus Corona Baru atau Covid-19 yang sudah masuk ke Tanah Air membuat sebagian masyarakat Indonesia panik.


zoom-inlihat foto
flu-musim-panas.jpg
pixabay
Ilustrasi flu


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus Corona Baru atau Covid-19 yang sudah masuk ke Tanah Air membuat sebagian masyarakat Indonesia panik.

Tak ayal, banyak orang berduyun-duyun berburu masker dan handsanitizer agar tak tertular virus Covid-19.

Banyak diantara masyarakat Indonesia merasa takut berada di tempat umum karena dihantui wabah Covid-19.

Padahal, ketakutan maupun kekhawatiran berlebihan itulah yang membuat kita semakin mudah tertular berbagai penyakit, termasuk infeksi virus Corona.

Melansir laman Psychology Today, terlalu takut atau khawatir jatuh sakit justru akan membuat kita mengalaminya.

Hal ini terjadi karena rasa takut dan khawatir itu akan membuat tubuh kita menjadi stres yang turut mempengaruhi sistem imunitas.

Ahli imunologi klinis Leonard Calabrese juga menginformasikan, stres dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh manusia.

Dalam waktu singkat, kortisol memang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan membatasi peradangan.

Baca: Donald Trump Donasikan Gaji Kuartal Keempatnya untuk Bantu Melawan Virus Corona di AS

Baca: Total 50.681 Pasien Virus Corona di Berbagai Negara Berhasil Sembuh, Ini Rahasia Kesembuhannya

"Namun, terlalu banyak kortisol justru dapat meningkatkan peradangan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh," ucap Calabraese, dilansir dari Cleveland.

Tak hanya itu saja, stres juga mampu menurunkan kadar limfosit atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.

Semakin rendah tingkat limfosit, maka risiko terkena virus juga semakin tinggi.

Melansir WebMD, rasa khawatir berlebihan juga dapat memicu depresi yang berakhir pada keinginan untuk bunuh diri.

Penelitian yang dilakukan psikolog Paul Slovic dan Dan Kahneman mengenai the psychology of risk perception atau persepsi risiko dalam pendekatan psikologi.

Ilustrasi migrain atau sakit kepala.
Ilustrasi migrain atau sakit kepala. (hellosehat.com)

Riset yang dilakukan oleh dua psikolog tersebut telah mengungkapkan bahwa ketakutan manusia tidak selalu sesuai dengan fakta.

Hal tersebut tejadi karena adanya kesadaran diri yang dapat kita gunakan untuk meminimalisir bahaya kekhawatiran yang berlebihan.

Jadi, saat rasa khawatir melanda sebisa mungkin kita harus melakukan kontrol diri dengan melakukan manajemen stres.

Mengurangi stres

Melakukan manajemen stres sangat membantu untuk membuat pikiran rileks dan menghilangkan tekanan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita. Menurut Calabrase, berikut dua langkah efektif untuk mengurangi stres:

1. Meditasi

Bermeditasi selama 10 menit hingga 15 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu dapat menurunkan stres.

Aktivitas tersebut dapat mengurangi kadar kortisol peradangan dalam tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa meditasi membantu mencegah kerusakan kromosom yang mengarah pada kanker dan penuaan dini.

Baca: 5 Fakta Olahraga di Pagi Hari, Bikin Tubuh Lebih Fit Seharian hingga Merangsang Kinerja Otak

2. Yoga

Berlatih yoga juga menurunkan kadar hormon stres dan menenangkan sistem saraf untuk mengurangi peradangan.

Pernapasan dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita terhadap infeksi. Yoga juga bisa membantu melancarkan sirkulasi dalam sistem limfatik dan menyaring racun dalam tubuh.

(Tribunnewswiki.com/Kaa)(Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved