TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan daftar calon pemimpin Ibu Kota Baru, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (2/3/2020).
Presiden menyebut kalau saat ini sudah ada 4 calon kandidat pemimpin ibu kota baru.
Salah satu kandidatnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama yang sering disapa BTP atau Ahok.
Berbeda dengan daerah lain, ibu kota baru akan dikelola khusus oleh sebuah badan otorita yang akan segera dibentuk.
Baca: Ini Imbauan Anies Baswedan Tentang Isu Corona di Jakarta
Baca: Jokowi Jamin Ibu Kota Baru RI Bebas Banjir dan Macet : Tidak Ada di Dunia yang Seperti Ini
Pemimpin otorita ditunjuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Presiden Jokowi menjelaskan, badan Otorita ini nantinya akan bertanggungjawab memimpin proses pemindahan dan pembangunan ibu kota baru di Penajam Passer Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi mengatakan akan segera mengeluarkan peraturan presiden (perpres) terkait Ibu Kota baru sekaligus memutuskan CEO dari Badan Otoritas Ibu Kota baru pada minggu ini.
Diberitakan Tribunnews.com, selain BTP, tiga calon pemimpin ibu kota baru lainnya yakni Menristek Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Baca: Mobil Rombongan Erick Thohir Nyaris Masuk Jurang Saat Dampingi Jokowi Cek Lokasi Ibu Kota Baru
Baca: Polisi Ciduk 2 Orang Terduga Penimbun Masker dan Hand Sanitizer di Semarang
Dilihat dari rekam jejaknya, Ahok sendiri jadi kandidat pemimpin ibu kota baru yang paling jadi perhatian publik. Ahok punya jam terbang tinggi sebagai kepala daerah.
Pria asal Belitung ini pernah memimpin Ibu Kota Jakarta, menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Presiden tahun 2014.
Sebagai gubernur pengganti, Ahok didampingi oleh wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.
Baca: Basuki Tjahaja Purnama
Baca: Djarot Saiful Hidayat
Yang terkenal dari Ahok selama memimpin DKI yakni sikapnya yang dianggap banyak orang sangat galak dan bicara ceplas-ceplos.
Berstatus petahana, Ahok maju dalam Pilgub DKI Jakarta di tahun 2017 dengan diusung PDIP.
Namun di kontestasi itu, Ahok kalah dari Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno.
Usai keluar dari penjara, karirnya tak redup.
Baru beberapa pekan menghirup udara bebas, Ahok dipilih Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca: Fakta Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Rekam Jejak di Pertambangan hingga Harus Mundur dari PDIP
Baca: Antiseptik
Kandidat selanjutnya ialah Bambang Brodjonegoro yang saat ini menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi.
Sebelum terjun ke birokrasi, Bambang Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.
Karirnya dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia.
Ia pernah menjadi dosen tamu pada The Department of Urban and Regional Planning, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, pada bulan November 2002.
Baca: Pemprov DKI Jakarta Restok 1,450 Boks Masker, Dijual 6,500 Per Lembar: Harga Perolehan Memang Naik
Baca: Bambang Brodjonegoro
Di tahun 2005 hingga 2009 dirinya ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Ekonomi di Univresitas Indonesia.
Kemudian menjadi Director General Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank hingga tahun 2011.
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Presiden Jokowi melantik Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja Tahun 2014 sampai dengan 2016.
Baca: Soal Pemindahan Ibu Kota, Bambang Brodjonegoro: Kita Enggak Bangun Bandara Maupun Pelabuhan Baru
Selanjutnya ada Tumiyana yang saat ini menjabat sebagai Dirut PT Wijaya Karya.
Tumiyana menempuh pendidikan Sarjana Teknik Sipil Universitas Borobudur tahun 1994.
Sedangkan gelar magister manajemen ia peroleh dari Jakarta Institute of Management Studies tahun 1997.
Tumiyana diangkat pertama kalinya sebagai Direktur Utama Wika sejak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2017.
Rapat tersebut diselenggarakan pada tanggal 24 April 2018, berdasarkan Akta Keputusan RUPS Tahunan Nomor 94 Tanggal 26 April 2018.
Baca: Tumiyana
Baca: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Dan nama terakhir yang menjadi kandidat pemimpin ibu kota baru ialah Abdullah Azwar Anas yang saat ini menjabat sebagai Bupati Banyuwangi.
Azwar memulai karir politiknya pada tahun 2001-2005 di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan jabatan terakhir Wakil Sekjen.
Kemudian, ia berlabuh di partai berlogo kepala banteng, PDI Perjuangan.
Baca: Abdullah Azwar Anas
Baca: Waspada, Berikut 6 Kelompok Orang Inilah yang Tergolong Rentan Tertular Virus Corona
(Tribunnewswiki.com/Saradita Oktaviani/Tribunnews.com)