TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah virus corona menjadi momok dalam dunia kesehatan dewasa ini.
Virus corona diketahui berasal dari Kota Wuhan, China dan sudah menyebar ke 33 negara di seluruh dunia.
Sejak awal kemunculan virus tersebut, hingga 27 Februari 2020, diketahui telah ada 2.811 orang harus kehilangan nyawanya.
Sementara pasien sembuh mencapai 32.765 orang dari total 82.455 kasus, dilansir SCMP, Kamis (27/2/2020).
Baca: Sudah Dinyatakan Sembuh, Seorang Wanita Jepang Kembali Dinyatakan Terinfeksi Virus Corona
WHO telah mengumumkan nama resmi dari wabah yang datang dari virus corona, yaitu Covid-19.
“Kami sekarang memiliki nama untuk penyakit ini dan itu Covid-19,” ucap ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa dikutip TribunnewsWiki dari BBC.
Sementara pihak China sendiri sampai berita ini dibuat masih terus berupaya mengatasi wabah yang menjadi sorotan dunia.
Sebagian besar kematian terbaru berasal dari Kota Wuhan, provinsi Hubei, pusat wabah ini.
Pertambahan jumlah korban tewas dari virus Covid-19 Coronavirus tak hanya dari China, namun juga 2 orang dari awak kapal pesiar Diamond Princess.
Baca: Gara-gara Virus Corona, Comeback BLACKPINK Ditunda, YG Entertainment Fokus ke Girl Grup Baru
Penurunan?
Di China, pihak berwenang mengabarkan terdapat 397 kasus baru infeksi corona yang dikonfirmasi pada Jumat (21/2/2020) mengalami penurunan dari 889 kasus sehari sebelumnya.
Akan tetapi, jumlah kasus infeksi corona meningkat di tempat lain, dengan wabah yang memburuk di Korea Selatan, Iran, Italia, dan Lebanon.
Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan jumlah kasus infeksi baru virus corona naik dua kali lipat menjadi 433 kasus pada Sabtu (22/2).
Kasus ini dapat meningkat secara signifikan karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri acara di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.
Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Positif Corona, Menyadari Gejalanya Ketika Melakukan Konferensi Pers
WHO menanggapi baik penurunan kasus-kasus baru di Tiongkok.
Namun, WHO prihatin dengan jumlah kasus infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan jelas dengan China.
Seperti riwayat perjalanan atau kontak penderita COVID-19 yang dikonfirmasi.
“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi corona (COVID-19) untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” ungkap Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang dikutip Reuters.
WHO menyediakan dana US$ 675 juta guna mendukung negara-negara paling rentan.
WHO menuturkan sekitar 13 negara di Afrika dipandang menjadi prioritas karena jalinan mereka dengan China.
Baca: Bayi di Wuhan Lahir Terinfeksi Virus Corona, Sembuh Tanpa Obat Setelah 17 Hari dan Jadi Lebih Gemuk