Yettiur melanjutkan, selain kerap memaki, suaminya juga kerap melempar benda-benda yang ada di rumahnya.
"Dia (suami) selama ini selalu melempar, memaki, apa yang dapat di lempar. Dari habis Hari Raya itu kelakuannya tidak berubah."
Selama ini Yettiur mengaku sudah mencoba untuk bersabar atas sikap suaminya tersebut.
"Saya sudah coba sabar, saya selalu berdoa bagaimana solusi untuk mengatasi masalah keluarga ini. Tidak hanya itu, suami saya sering menjambak. Karena sudah tidak tahan lagi, saya melakukan hal ini," ungkapnya
Diduga Karena Masalah Ekonomi
Kepolisian Sektor Delitua mengatakan, motif kasus penganiayaan wanita bernama Yettiur Rosida tersebut.
"Kasus penganiayaan ini dipicu oleh faktor ekonomi," ujar Panit II Polsek Deli Tua Ipda Bambang Wahid saat dijumpai di Polsek Delitua.
Berdasarkan keterangan pelaku sambung Bambang, aksi nekad tersebut mengunakan besi dan kayu broti ini lantaran tak tahan lagi dengan masalah ekonomi yang dihadapi keluarganya.
Selain itu, pelaku juga mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya.
"Istrinya yang bekerja karena suaminya lumpuh. Pelaku sering dipukul sama korban.Karena tidak tahan, pelaku akhirnya menganiaya korban," ujarnya.
Pelaku Sempat Berencana Bakar Diri
Dalam pengakuannya, Yettiur mengungkapkan dirinya pernah berencana nekat membakar diri hingga berkonsultasi ke psikiater.
"Saya tidak tahan dengan perlakuan suami. Saya juga pernah berpikir buntu hingga berencana untuk membakar diri karena tidak tahan dengan yang saya hadapi," ungkap Yettiur.
Yettiur juga menuturkan bahwa dirinya juga pernah konsultasi pada ahli kejiwaan.
"Pada 2017 lalu, saya pernah berkonsultasi ke psikiater untuk menemukan solusi permasalahan saya," ungkapnya.
Dengan keadaan kedua tangan dalam keadaan diborgol, mata berkaca-kaca, wanita paruh baya ini menyesali perbuatannya kepada suaminya.
"Saya menyesal telah melakukan penganiayaan kepada suami saya. Tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya menyesal, menyesal sekali," jelasnya.
Tampak mata wanita yang mengenakan kaus tahanan Polsek Delitua itu berkaca-kaca.
Lebih lanjut, Yettiur mengungkapkan sudah bosan mengahadapi persoalan hidupnya yang tak kunjung usai.
"Saya rasanya udah malas, udah bosan kali menghadapi hidup ini. Rasanya gak ada lagi ceria hidup ini, gembiranya gak ada lagi. Saya rasanya sudah malas mau kemana mana. Saya enggak pernah keluar rumah lagi. "