Basuki Tjahaja Purnama Diminta Dicopot, Luhut : Ahok Temukan Banyak Masalah di Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama Diminta Dicopot dari Pertamina, Luhut : Ahok yang Temukan Banyak Masalah, Kita Bersyukur Ada Dia


zoom-inlihat foto
ahok-menjawab-pertanyaan-wartawan-saat-tiba-di-kantor-kementerian-bumn-3.jpg
Tribunnews/Jeprima
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). Kehadiran Ahok di Kementerian BUMN untuk menerima surat keputusan (SK) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tribunnews/Jeprima


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Basuki Tjahaja Purnama Diminta Dicopot dari Pertamina, Luhut : Ahok yang Temukan Banyak Masalah, Kita Bersyukur Ada Dia

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan heran dengan adanya gerakan massa yang menuntut Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mundur dari jabatannya.

Mereka dituding Ahok telah melakukan korupsi di perseroan tersebut.

Menurut Luhut, justru Ahok merupakan sosok yang tepat mengisi jabatan Komisaris Utama Pertamina.

Sebab, banyak kejanggalan di perseroan itu yang mulai dibenahi.

"Dituduh korupsi? Kalau saya boleh cerita, justru Pak Ahok itu yang menemukan banyak sekali masalah-masalah yang harus diperbaiki di Pertamina," kata Luhut dalam agenda Coffee Morning yang berlangsung di Kantor Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (25/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Kisah Mbah Sudiro, Kakek 71 Tahun yang Pertaruhkan Nyawa Demi Bantu Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi

Baca: Ditanya Alasan Gelar Susur Sungai Sempor, Tersangka Pembina Pramuka: Supaya Bisa Memahami Sungai

Mantan perwira Koppasus ini mengakatan, dia merasa bersyukur dengan adanya Ahok mengisi jabatan di Pertamina.

"Kita malah bersyukur ada Pak Ahok," ungkapnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui awak media di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/12/2019).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui awak media di kediamannya di Jakarta, Rabu (25/12/2019).(KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA) (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Massa yang mengikuti aksi beberapa waktu lalu di depan Istana Negara, Jakarta, sempat meminta Ahok dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Menanggapi hal tersebut, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah puas dengan kinerja jajaran direksi dan komisaris Pertamina dalam tiga bulan terakhir ini.

“Apa yang dilakukan daripada komisaris dan direksi, saya tidak mau dikotomi komisaris dan direksi, di Pertamina tiga bulan terakhir saya rasa baik,” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

Erick memastikan tak akan mencopot Ahok ataupun jajaran direksi dan komisaris Pertamina lainnya dalam waktu dekat ini.

Sebab, selama jajaran dan komisaris berhasil menjalankan tugas sesuai key performance indicator (KPI) yang telah ditentukan, tak akan terkena perombakan.

Ahok Dinilai Mulai Rintis Jalan Hentikan Laju Mafia Migas

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai sudah merintis jalan menghentikan laju mafia migas, yang merugikan negara dan membuat negara terus menggantungkan diri pada impor BBM.

Hal ini lantaran Ahok sudah mendorong sistem transparansi dengan cara membuka data-data terkait pengadaan impor BBM Pertamina sehingga kini bisa diakses oleh publik.

“Ahok sudah mulai melakukan sesuatu yang baru dengan cara membuka informasi-informasi penting di sektor hilir," ujar peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (24/2/2020), dikutip dari Kompas.com.

Sejak dahulu ucap Ferdy, pengadaan BBM di sektor hilir Pertamina tidak pernah transparan ke publik.

Baca: Maverick Vinales Tercepat pada Tes Pramusim MotoGP 2020 Qatar, Valentino Rossi Terlempar dari Top 10

Baca: Ingin Lapor SPT Tahunan via Online? Ini Dokumen yang Perlu Disiapkan

Hal ini kata dia, karena sektor hilir menjadi pusat permainan para mafia migas.

Caranya yakni dengan bekerja sama dengan politisi agar Indonesia terus mengimpor BBM.

Dari sini lah kata dia, para mafia mendapatkan keuntungan.

Kini kata Ferdy, dengan dibukanya informasi terkait kebijakan impor BBM oleh Pertamina, masyarakat bisa memelototi siapa pemenang tender, berapa kuota hingga jenis BBM yang diimpor Pertamina.

SPBU Pertamina
SPBU Pertamina (Gridoto.com)

Para mafia minyak itu pula lanjut dia, selalu bermain dalam proses tender pengadaan BBM baik badan usaha maupun perorangan.

Permainan mafia migas membuat harga minyak yang didapat Pertamina jauh lebih mahal dan berefek pada keuangan negara.

Menurut Ferdy, praktik mafia migas merupakan cara mengambil uang negara paling canggih dan sulit dilakukan orang-orang biasa.

Hanya orang-orang yang memiliki akses dekat dengan internal Pertamina dan politisi, yang bisa mengerjakan ini.

"Praktik seperti ini harus dihentikan agar Pertamina menjadi perusahaan bersih dan benar-benar bertugas mendistribusikan BBM dan membeli BBM dengan baik dan benar," kata dia.

Sebelumnya, Ahok mengatakan, saat ini semua pengadaan barang yang dilakukan Pertamina bisa dipantau oleh masyarakat luas.

Baca: Wabah Virus Corona Buat Hong Kong Kekurangan Stok Peti Mati, Permintaan Setiap Harinya Sangat Tinggi

Baca: Kabar Duka, Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak Meninggal Dunia, Berkuasa Selama 30 Tahun

Menurut Ahok, pengadaan minyak mentah, elpiji, BBM, hingga status kapal carter bisa dipantau masyarakat luas melalui laman resmi Pertamina, www.pertamina.com.

“Dengan keterbukaan informasi ini, kami berharap mendapat masukan dan saran terbaik dari publik,” tulis Ahok di akun Twitter resminya @basuki_btp yang dikutip Kompas.com pada Kamis (13/2/2020).

Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menambahkan, kegiatan pengadaannya dilakukan langsung oleh fungsi internal Pertamina, yaitu Integrated Supply Chain dan Procurement Excellence Center.

“Transparansi tersebut kini semakin meningkat dengan adanya informasi mengenai kapal-kapal yang telah disewa, lalu informasi mengenai jumlah dan sumber impor minyak mentah dan produk BBM yang pernah dilakukan, jumlah kuota BBM subsidi dan BBM penugasan, beserta realisasi kuota per kota/kabupaten setiap bulannya,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ade Miranti Karunia





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved