Informasi awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pesawat Turkish Airlines Flight 1951 mengalami kecelakaan saat mendarat di Amsterdam Schiphol Airport pada 25 Februari 2009.
Boeing 737-800 yang digunakan Turkish Airlines Flight 1951 jatuh pukul 09.26 UTC ketika mendekati landasan Polderbaan dan berhenti sekitar 1,5 kilometer dari batas landasan.
Penyebab kecelakaan Turkish Airlines Flight 1951 adalah kesalahan altimeter radio yang membuat terjadinya auto-throttle yang mengurangi daya mesin hingga langsam ketika mendekat.
Kecelakaan ini menewaskan empat kru dan lima penumpang, serta melukai 117 orang.
Saat itu Turkish Airlines Flight 1951 membawa 128 penumpang, tujuh kru, dan terbang dari Istanbul Ataturk Airport ke Amsterdam Airport Schipol.[1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 9 Orang Tewas Tersedot Keluar dari Pesawat Setelah Pintu Boeing 747 Lepas
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 21 Februari 1848, Manifesto Komunis Karl Marx dan Friedrich Engels Terbit
Sekilas Pesawat Turkish Airlines Flight 1951 #
Turkish Airlines Flight 1951 menggunakan pesawat Boeing bertipe 737-8F2.
Pesawat ini memiliki nomor registrasi TC-JGE dan C/n / msn 29789/1065.
Menggunakan dua mesin turbofan CFMI CFM56-7B26, pesawat ini terbang perdana pada 24 Januari 2002.
Boeng 737 ini dikirim ke Turkish Airlines pada 27 Maret 2002.[2]
Memiliki jumlah kursi 165, sayap pesawat ini bertipe fixed wing.
Namun, setelah kecelakaan pada 25 Februari 2009, pesawat ini sudah tidak dapat dipakai karena tidak bisa diperbaiki.[3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 21 Februari 1965 Aktivis Afro-Amerika Malcolm X Dibunuh saat Berpidato
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 20 Februari 1985: Pemerintah Irlandia Legalkan Kontrasepsi
Kronologi kecelakaan #
Turkish Airlines Flight 1951 berangkat dari Istanbul-Ataturk International Airport ke Amsterdam Schiphol International Airport pada 25 Februari 2009.
Terdapat 128 penumpang dan tujuh kru di dalam pesawat.
Penerbangan ini dikapteni oleh mantan komandan Angkatan Udara Turki bernama Hasan Tahsin Arisan yang berusia 54 tahun.
Dia telah memiliki 5.000 jam terbang bersama F-4E Phantom II.
Kapten Arisan sudah bekerja di Turkish Airlines sejak 1996 dan menjadi salah satu pilot paling berpengalaman di maskapai tersebut.[1]
Pesawat menurunkan ketinggian untuk mendarat di Schiphol dan melewati Flevoland pada ketinggian sekitar 8500 kaki.
Pesawat lanjut turun dan diarahkan oleh Air Traffic Control menuju runaway 18R untuk mendarat.
Namun, pesawat kemudian jatuh di ladang yang berjarak sekitar 1,5 km dari landasan Polderbaan pada 09.26 UTC
Pesawat menderita kerusakan parah dan badannya terpisah menjadi tiga bagian.
Kedua mesinnya juga terpisah dan terlempar 100 meter dari badan pesawat.
Namun, pesawat ini tidak mengalami kebakaran.
Empat kru dan lima penumpang tewas dalam kecelakaan ini, dan 117 orang lainnya terluka. [4]
Penyelidikan #
Berdasarkan penyelidikan, kecelakaan ini disebabkan oleh reaksi otomatis pesawat yang dipicu oleh kesalahan altimeter radio.
Hal ini menyebabkan auto-throttle mengurangi daya mesin sampai langsam saat mendekati lintasan.
Kru terlambat mengambil meningkatkan daya dorong dan memulihkan pesawat sebelum pesawat itu berhenti dan jatuh.
Setelah kecelakaan ini, Boeing mengeluarkan sebuah buletin untuk mengingatkan pilot pesawat seri 737 dan BBJ untuk memonitor kecepatan pesawat dan ketinggian.
Boeing juga menyarankan sebisa mungkin menghindari penggunaan autopilot atau auto-throttle ketika mendarat.[5]
(TribunnewsWiki/Febri)
| Peristiwa | Kecelakaan pesawat Turkish Airlines Flight 1951 |
|---|
| Pada | 25 Februari 2009 |
|---|
Sumber :
1. wikivisually.com
2. aviation-safety.net
3. www.airport-data.com
4. www.aviation24.be