TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah 5 fakta sosok Sitti Hikmawatty Komisioner KPAI yang sebut berenang sekolam bisa sebabkan kehamilan.
Sitty Hikmawatty merupakan Komisioner di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Namanya menjadi pembicaraan lantaran pernyataannya yang mengatakan bahwa kehamilan bisa terjadi di kolam renang yang bercampur antara laki-laki dan perempuan.
Banyak orang yang akhirnya menyindirnya dengan statemen yang ia keluarkan tersebut.
Bahkan media asing juga ikut menulis tentang pernyataan dari Sitti Hikmawatty tersebut.
Lantas sebenarnya bagaimana profil dari Sitti Hikmawatty?
Baca: Misteri Suku Pedalaman Amazon Hidup Tanpa Pria tapi Bisa Hamil dan Lahirkan Anak, Lakukan Cara Aneh
Baca: Hamil 8 Bulan, Cynthia Ramlan Nekat Joget TikTok bareng Olla Ramlan di Toko Furniture
Berikut adalah fakta menarik sosok Sitti Hikmawatty dikutip dari berbagai sumber:
1. Riwayat Pendidikan Berhubungan dengan Kesehatan
Dikutip dari laman www.kpai.go.id/komisioner, nama lengkap Siti Hikmawati adalah DR. Sitti Hikmawatty, S.St, M.Pd.
Dikutip dari laman kpai.go.id, Sitti Hikmawatty Lahir di Kota tentara Cimahi, Oktober 1970.
Siti Hikmawatty adalah anggota KPAI Periode 2017-2022 yang terpilih mewakili unsur Dunia Usaha.
Saat ini ia dipercaya menjadi Komisioner Penanggung Jawab Bidang Kesehatan dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza).
Sitti Hikmawatty adalah alumni Gizi Bandung Depkes RI.
Ia kemudian melanjutkan kekhususan bidang Gizi klinik yang diselesaikan di Universitas Indonesia.
Setelah itu Sitti Hikmawatty melanjutkan pendidikan Magisternya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Artinya, pendidikan Sitti Hikmawatty ternyata dekat dengan kesehatan.
2. Aktif Organisasi
Sejak di bangku sekolah menengah, ikut aktif di banyak organisasi baik organisasi intra sekolah maupun ekstra sekolah.
Memasuki dunia mahasiswa juga tetap aktif dalam berbagai organisasi dan senat Mahasiswa, termasuk juga organisasi profesi ditekuninya dengan serius.
Penerima beasiswa dari University of Philippines Diliman, Quezon City, Philippines ini sangat menyukai dunia seni karena ia percaya bahwa seni berperan besar pada masalah resiliensi (kelenturan) otak manusia.