TRIBUNNEWSWIKI.COM - Video 3 tersangka minta maaf dan ungkap alasan nekat susur sungai: anak sekarang kan jarang main di sungai.
Ketiga tersangka susur sungai SMP Negeri 1 Turi akhirnya ungkap permintaan maaf lewat video.
Selain itu, ketiga tersangka juga mengungkap alasannya nekat gelar susur sungai sambil menahan air mata.
Tragedi susur sungai di Yogyakarta masih membuat prihatin banyak orang.
Kini polisi sudah menetapkan ketiga tersangka dari tragedi susur sungai yang diadakan di sungai Sempor tersebut.
Kegiatan pramuka SMP Negeri 1 Turi ini ternyata malah membuat 10 siswa meninggal dunia.
Kejadian ini membuat ketiga orang guru dan pembina pramuka ditetapkan sebagai tersangka.
Baca: Alasan Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Gelar Susur Sungai Tanpa Bekali Siswa Alat Pengaman
Baca: 2 Guru Pembina Pramuka Tragedi Susur Sungai Ditetapkan Jadi Tersangka, Lakukan Kesalahan Fatal Ini
Salah satu tersangka, IYA mewakili dua guru lainnya mengucapkan permintaan maafnya.
"Kami meminta maaf karena atas kelalaian kami terjadi seperti ini, yang kedua kami sangat menyesal dan memohon maaf kepada keluarga korba terutama kepada keluarga korban yang sudah meninggal.
Ini sudah menjadi resiko kami, sehingga apapun yang menjadi keputusan akan kami terima.
Semoga keluarga korban bisa memaafkan kesalahan-kesalahan. Terima kasih" ucapnya dalam video permintaan maafnya.
Tak hanya itu, IYA juga mengungkapkan alasannya tetap melakukan susur sungai.
Pada kesempatan itu, IYA mengakui latihan susur sungai pada dasarnya dilaksanakan untuk pengenalan karakter.
"Supaya mereka bisa memahami sungai, kemudian anak sekarang kan jarang yang main di sungai atau menyusuri sungai, jadi kita kenalkan, ini lo sungai"
Saat ditanya awak media apakan siswa SMPN N Turi berjalan di tengah sungai saat susur sungai?
IYA mengatakan para siswa tidak berjalan di tengah Sungai.
"Tidak mereka berjalan di pinggir" ujarnya didampingi polisi.
Sedangkan disinggung kenapa tak menggunakan alat bantu pengaman saat susur sungai.
Tersangka mengatakan karena waktu itu air cuma selutut dan cuaca belum seperti saat kejadian.
"Pukul 13.30 saya berangkatkan cuaca masih belum hujan, saya ikuti saya cek di atas, di jembatan itu air juga tidak deras, kemudian saya kembali ke tempat pemberangkatan," ujarnya.