Penasihat Keamanan AS Bantah Isu Campur Tangan Rusia yang Dukung Donald Trump di Pilpres AS 2020

Penasihat keamanan Gedung Putih menyatakan tidak ada laporan intelijen yang menyebut adanya campur tangan Rusia dalam kampanye presiden AS.


zoom-inlihat foto
pemakzulan-donald-trump-2020-89.jpg
Kolase Instagram: @realdonaldtrump
Donald Trump


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penasihat keamanan Gedung Putih menyatakan tidak ada laporan intelijen yang menyebut adanya campur tangan Rusia dalam kampanye presiden AS.

Robert O'Brien, pejabat senior sekaligus penasihat keamanan nasional membantah kabar yang sebelumnya beredar ada campur tangan Rusia dalam mendukung terpilihya kembali Donald Trump.

Sebelumnya pada pekan lalu, pejabat intelijen AS sempat memberitahu anggota kongres AS ihwal keterlibatan Rusia dalam pilpres.

Seorang anggota intelijen yang tidak menyebutkan namanya ini berkata dalam pertemuan tertutup dengan sejumlah anggota DPR AS.

Menurut pejabat intelijen tersebut, Rusia dilaporkan akan berusaha menurunkan kepercayaan dan integritas pemilih siapapun rival Trump dengan tujuan agar ia Donald Trump terpilih kembali.

Baca: Hadiri Peringatan 77 Tahun Leningrad, Vladimir Putin Sebut Tak Mau Mengulang Periode Uni Soviet

Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, DC, Rabu (8/1/2020).(twitter.com/Scavino45)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih, Washington, DC, Rabu (8/1/2020).(twitter.com/Scavino45) (twitter.com/Scavino45)

Rusia Pakai Bernie Sanders untuk Dukung Donald Trump?

Serangkaian drama dukungan Rusia terhadap pemilihan Presiden AS masih belum begitu jelas.

Sejumlah pejabat intelijen AS menyebut cara Rusia tersebut merupakan strategi tersembunyi untuk mendukung Donald Trump.

Menurut pejabat intelijen, Rusia akan berusaha menurunkan integritas pemilih siapapun yang menjadi kandidat rival Trump.

Strateginya adalah dengan cara mendanai kampanye rival Trump.

Laporan ini senada dengan kabar bahwa Rusia disebut mau mendanai kampanye unggulan Partai Demokrat, Bernie Sanders.

Baca: Bernie Sanders Menang Pemilihan Kaukus di Nevada Amerika Serikat, Jadi Unggulan Partai Demokrat

Bernie Sanders di New Hampshire, Amerika Serikat.
Bernie Sanders di New Hampshire, Amerika Serikat. (TIMOTHY A. CLARY / AFP)

Namun demikian, belum begitu jelas strategi apa yang digunakan Rusia untuk mendanai kampanye rival Trump.

Pejabat keamanan AS, Shelby Pierson menyebut Rusia memiliki cara untuk mengganggu pilpres AS.

Shelby Pierson menegaskan Rusia tak hanya mendukung Trump, namun juga akan membuat kepercayaan dan integritas pemilih rival Trump menurun.

Donald Trump Marah

Di lain hal, Donald Trump marah saat mendengar kabar bahwa laporan intelijen tersebut justru akan melawannya.

Marah mengetahui hal itu dikeluarkan oleh intelijen, Trump memutuskan untuk mengganti Direktur Pelaksana Intelijen Nasional, Joseph Maguire.

Trump marah karena Joseph Maguire membolehkan informasi campur tangan Rusia dipaparkan di parlemen.

Joseph Maguire mengundurkan diri dan diganti oleh Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell.

Pengangkatan ini dikritik oleh anggota parlemen Demokrat yang menyebut bahwa Grenell tak punya pengalaman dalam bidang intelijen.

Baca: Bernie Sanders Peringatkan Rusia Tak Ikut Campur dalam Kampanye Pilpres AS 2020

Bernie Sanders berhasil memenangkan kaukus / pemilihan pendahuluan di Nevada, Amerika Serikat. Ia menjadi kandidat unggulan dengan suara besar di Parta Demokrat.
Bernie Sanders berhasil memenangkan kaukus / pemilihan pendahuluan di Nevada, Amerika Serikat. Ia menjadi kandidat unggulan dengan suara besar di Parta Demokrat. (Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Peringatan Bernie Sanders untuk Rusia

Mendengar kabar bahwa Rusia akan mendanai kampanyenya, Bernie Sanders peringatkan Rusia untuk tidak ikut campur dalam kampanye dan konsensi presiden Amerika Serikat (AS) 2020 yang diadakan Partai Demokrat.

Senator Vermont AS ini merespons langkah Presiden Rusia, Vladimir Putin yang hendak membantu kampanyenya.

Kepada sejumlah media, Bernie Sanders menyebut dirinya tahu oleh seorang pejabat di AS bahwa ada rencana dari Rusia untuk membantunya.

Baca: Bernie Sanders vs Pete Buttigieg: 2 Kandidat Demokrat Siap Bersaing Lawan Donald Trump di Pilpres AS

Vladimir Putin menjabat sebagai presiden Rusia dari 2000 hingga 2008, dan terpilih kembali sebagai presiden pada 2012. Dia sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri Rusia.
Vladimir Putin menjabat sebagai presiden Rusia dari 2000 hingga 2008, dan terpilih kembali sebagai presiden pada 2012. Dia sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri Rusia. (news.sky.com)

Namun demikian, masih belum jelas apa bantuan yang diberikan kepada Bernie nantinya.

Menanggapi hal ini, Bernie menegur Putin untuk menjauh.

"Saya tak peduli, siapa sih sebenarnya yang hendak dibantu oleh Putin?" tanya senat berusia 78 tahun tersebut dalam Sky News.

Sanders menyebut Rusia harus menjauh dan tak usah ikut campur dalam Pilpres AS.

"Saya berpesan menjauhlah dari Pilpres AS. Nanti saja jika saya sudah jadi Presiden, saya akan melakukannya" kata Bernie.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved