Media Pemerintah China Dikritik Karna Unggah Video Perawat Hamil yang Tangani Virus Corona

Dalam video tersebut terdapat keterangan yang menyebutkan "seorang ibu dan malaikat yang hebat dalam gaun putih".


zoom-inlihat foto
seorang-perawat-hamil-tetap-bekerja-menangani-vpasien-virus-corona-di-china.jpg
Tangkapan layar CCTV
Seorang perawat hamil tetap bekerja menangani pasien virus corona di China.(Tangkapan layar CCTV)


Dia mengenakan pakaian pelindung yang tebal dan sulit baginya untuk bergerak.

Apakah itu baik untuk bayinya? ” tulis pengguna media sosial lain.

"Bisakah kami berhenti melihat propaganda ini? Siapa yang memutuskan video ini baik-baik saja? Wanita hamil tak seharusnya bertugas," ujar seorang warganet.

"Aku malah berpikir bahwa di video ini, hanya menunjukkan bahwa perempuan harus terus bertugas tak peduli kesehatannya seperti apa. Memuakkan," keluh lainnya.

Baca: Pengorbanan 31 Perawat di Wuhan Harus Rela Potong Rambut Panjangnya Demi Rawat Pasien Virus Corona

Baca: Perawat Menangis dan Kaget, Seorang Pasien Virus Corona Mengamuk di Rumah Sakit hingga Meludahinya

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-Efe/STR)

Hari berikutnya, sebuah laporan di Wuhan Evening News menceritakan kisah seorang perawat lain yang telah kembali bekerja hanya 10 hari setelah ia menjalani operasi setelah keguguran.

Dikatakan Huang Shan, 27, yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan, seharusnya beristirahat selama 28 hari setelah prosedur operasi.

Tetapi dia kembali dari cuti sakit jauh lebih awal karena wabah memburuk dan rekan-rekannya berjuang untuk mengatasi krisis.

Perawat biasanya bekerja dalam bidang onkologi, tetapi ketika dia kembali pada akhir Januari dia ditugaskan ke bangsal isolasi virus corona.

Hal itu dia sembunyikan dari keluarganya karena dia tidak ingin membuat mereka khawatir.

Baca: Ramalan Zodiak Besok Senin 24 Februari 2020, Hari Luar Biasa untuk Cancer, Scorpio Ambisius

Baca: Iseng Bercanda Rayakan Ulang Tahun Teman, 2 Remaja Tewas Tenggelam di Underpass Kulur Kulon Progo

Huang Shan kembali bekerja lebih awal setelah dia menjalani operasi setelah keguguran
Huang Shan kembali bekerja lebih awal setelah dia menjalani operasi setelah keguguran.(Handout via SCMP)

Awalnya Huang Shan merasa lelah dengan pekerjaan itu.

Namun ia mulai terbiasa setelah beberapa hari beradaptasi dengan lingkungan kerja yang penuh tekanan tersebut.

Rumah sakit mengatakan bahwa perawat wanita “bersedia” mencukur rambut mereka untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit.

Hou Hongbin, seorang penulis feminis di Guangzhou, mengatakan laporan itu tidak sopan dan “tidak manusiawi” untuk membiarkan kedua perawat tetap bekerja.

Baca: TNI AU Ini Harus Bohong ke Keluarga Saat Evakuasi 238 WNI di China: Saya Tidak Bilang Mau ke Wuhan

Baca: Jurnalis China Menghilang Setelah Liput Wabah Corona di Wuhan, Diduga Ditangkap Paksa Pemerintah

“Rumah sakit tidak boleh membiarkan perawat yang hamil sembilan bulan - atau yang mengalami keguguran - bekerja.

Sistem kekebalan mereka melemah, dan sangat mungkin mereka akan terinfeksi virus itu sendiri," kata Hou.

Pandangannya digaungkan oleh Huang Lin, seorang peneliti feminis dan profesor di Capital Normal University di Beijing, yang menyebut laporan itu tidak pantas.

"Bahkan selama epidemi, staf medis perlu melindungi diri mereka sendiri terlebih dahulu," katanya.

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)

 




BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved