lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pangeran Harry dan Meghan Markle telah mengundurkan diri dari anggota Kerajaan Inggris, beberapa waktu silam.
Meski demikian, bukan berarti keduanya lepas dari sorotan media.
Diberitakan Tribunnews.com, pengacara Pangeran Harry dan Meghan Markle telah melayangkan surat peringatan kepada media berita di Ingris.
Ia memperingatkan, pihaknya akan menindak tegas jika ada yang membeli atau menerbitkan foto dari hasil paparazzi.
Penerbitan itu dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap Harry dan Meghan.
Baca: Setelah Mundur dari Anggota Senior, Harry & Meghan Resmi Tidak akan Lagi Memakai Gelar Kerajaan
Baca: Pidato Pertama Harry Setelah Mundur dari Kerajaan Inggris: Tak Ada Pilihan Lain
Surat tersebut juga dikirim ke sebuah media berita oleh perwakilan hukum pasangan itu.
Surat itu menyusul tindakan pemotretan diam-diam alias paparazzi terhadap kegiatan Meghan Markle.
Pasalnya, foto Meghan yang tengah berjalan dengan Archie dan anjingnya di Kanada tersebar di media Inggris.
Bahkan, para pemburu foto ini tidak main-main.
Mereka rela berkemah di kawasan rumah Duke dan Duchess of Sussex, demi mendapatkan foto Meghan dan Pangeran Harry.
Selain itu, para fotografer ini menggunakan lensa jarak jauh dan alat untuk zoom in.
Dalam surat tersebut, termuat bahwa media Inggris telah mengambil gambar tanpa izin mereka.
Hal ini bukan yang pertama kali dialami pasangan ini.
Sebelumnya, seorang fotografer mengambil gambar tempat tinggal Pangeran Harry dan Meghan, di Frogmore Cottage, ketika tengah direnovasi.
Pemotretan itu dilakukan menggunakan drone.
"Ada kekhawatiran terkait keamanan, bagaimana para paparazzi ini mendorong dan memberi resiko pada setiap apa yang dilakukan pasangan Sussex," tulis surat itu.
Surat peringatan itu menjadi tanda, Harry dan Meghan merasa khawatir dengan kondisi seperti ini.
Dalam surat tersebut juga ditegaskan tentang langkah hukum yang akan diambil apabila kejadian serupa terulang kembali.
Selain itu, Pangeran Harry juga tengah memulai perang hukum dengan pemilik dua media besar di Inggris.
Kedua media tersebut diduga telah meretas voicemail milik Harry.
