Absen Screening Kesehatan Bisa Picu Serangan Jantung Bagi Para Pegiat Olahraga, Bagaimana Bisa?

Tidak lakukan screening kesehatan bisa menambah risiko seorang pegiat olahraga mengalami serangan jantung. Berikut informasi lengkapnya:


zoom-inlihat foto
serangan-jantung-ilustrasi-tips-sehat.jpg
pixabay.com
Ilustrasi serangan jantung.Tidak lakukan screening kesehatan bisa menambah risiko seorang pegiat olahraga mengalami serangan jantung, berikut informasinya.


Terlenih, Yoga menuturkan, seringkali seseorang dengan risiko penyakit jantung tidak memiliki gejala awal yang bisa dirdeteksi.

"Pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa sebetulnya mereka sudah punya penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujar Yoga.

Karena itu Yoga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jika dinilai rentan terkena penyakit jantung. 

Faktor keturunan dan gaya hidup

Menurut Sophie, buah-buahan dan sayuran sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh
Menurut Sophie, buah-buahan dan sayuran sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh (Instagram: @pimpyourprana)

Faktor lain yang bisa meningkatkan seseorang bisa terkena serangan jantung adalah adanya riwayat keluarga yang menderita sakit serupa.

Tak hanya itu, seseorang juga bisa terkena penyakit jantung jika tidak menjalani gaya hidup yang sehat dan seimbang.

"Karena kan keturunan hanya salah satu faktor risiko, ada faktor risiko lain yaitu kolesterol, hipertensi, diabetes, merokok. Orang juga semakin dimudahkan mengonsumsi fast food," jelas  Yoga.

Aktivitas yang pada masa sekarang minim gerakan fisik juga dikatakan menjadi penyebab maraknya kasus serangan jantung di usia muda.

Teknologi membuat banyak aspek berubah sehingga tidak menuntut kerja fisik yang cukup banyak.

Misalnya bepergian menggunakan kendaraan bermotor dan jarang berjalan kaki, atau bekerja lebih banyak di dalam ruangan. 

Faktor lainnya yang memicu risiko penyakit jantung adalah kelebihan berat badan atau obesitas.

Dokter Yoga menyebut, bagian perut yang besar dari laki-laki pemicu penyakit jantung koroner.

Namun hal itu bukan berarti seseorang dengan badan kurus tidak punya risiko terkena serangan jantung.

"Bisa saja badannya kurus tapi kolesterolnya tinggi, bisa jadi ada hipertensi, bisa jadi kurus karena diabetes," jelas Yoga.

Menurut dr. Yoga, 30-50 persen kematian yang diakibatkan oleh serangan jantung terjadi secara mendadak.

Untuk orang-orang yang gemar berolahraga, kejadian ini banyak terjadi pada pesepeda.

"Sebetulnya, lari, tenis juga termasuk banyak. Tetapi yang secara statistik sih paling bayak pesepeda," jelas Yoga.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan pre-participation screening sebelum menggeluti satu olahraga tertentu secara rutin.

Itu penting untuk mengetahui kondisi badan kita secara menyeluruh sebelum memaksanya melakukan aktivitas berat.

"Sebetulnya awal berolahraga itu harus dilakukan, selanjutnya apakah harus menjadi rutin itu tergantung dari hasil pemeriksaan awal itu," pungkasnya.

Baca: Waspada Serangan Jantung, Coba Lakukan 8 Kebiasaan Mudah Ini untuk Jaga Kesehatan Jantungmu

Baca: Serangan Jantung

Baca: Disebut Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Ashraf Sinclair Tak Punya Riwayat Penyakit Apapun

 (TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Luthfia Ayu Azanella)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved