TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ditemukan paparan radio aktif di Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan.
Merespon temuan ini, Tim Gegana Polda Metro Jaya dan Mabes Polri terjun langsung ke lokasi, Sabtu (15/2/2020).
Dilansir TribunnewsWiki.com dari Tribunnews.com, tim yang diturunkan langsung mengenakan peralatan khusus dan mensterilkan lokasi.
Petugas itu berkeliling area lahan kosong yang terpapar cesium-137 itu.
Polisi berseragam serba hitam itu berusaha mendeteksi laju paparan radioaktif.
Setelah sekira 30 menit berkeliling, aparat dari Tim Gegana membentangkan garis kuning bertulisakan 'caution'.
Garis kuning tersebut menunjukkan area steril yang diperluas dari sebelumnya garis kuning yang dipasang Batan dan Bapeten.
Baca: Beredar Video YouTube Testimoni Bule Soal Wisata Seks Halal Bogor, Ternyata Sudah Berjalan 5 Tahun
Baca: Akibat Hukuman dari UEFA, Rencana Krusial Manchester City Ini Terancam Gagal Total
Area Steril Diperluas
Jika sebelumnya area steril hanya sekira 200 meter persegi, kini diperluas oleh Tim Gegana.
Kini garis kuning menutup seluruh area taman di bagian depan perumahan hingga lapangan voli.
Area steril juga menutup jalan lingkar perumahan depan Blok I.
Jalan yang merupakan akses warga beraktivitas, terpaksa ditutup demi alasan keselamatan.
Irvan, warga Perumahan Batan Indah yang tinggal di Blok O, tidak merasa terganggu. Sebab, akses warga tidak hanya jalan yang dijadikan area steril.
Masih bisa lewat belakang, jalan dibuka semua, enggak keganggu, masih bisa," ujar Irvan di lokasi, Sabtu kemarin.
Temuan unsur Cs 137 di Perumahan Batan Indah itu awalnya dikemukakan oleh Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan.
Cs adalah unsur kimia bernama Cesium dalam bahasa Inggris atau sesium.
Baca: Sempat Sesumbar, Khabib Nurmagomedov Justru Merasa Butuh Waktu Jelang Duel Lawan Tony Ferguson
Baca: 10 Pucuk Senjata Milik Anggota TNI Korban Heli MI-17 Hilang, Diduga Diamankan Masyarakat
Wakil Wali Kota Tangsel Tinjau Lokasi
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, meninjau langsung lokasi terpapar radioaktif di perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu Tangsel.
Benyamin langsung menemui perwakilan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk menggali informasi.
Orang nomor dua di Tangsel itu mendapat penjelasan panjang lebar soal langkah-langkah yang dilakukan Batan dan Bapeten dengan prosedur yang sudah baku dan mengutamakan keselamatan masyarakat.
Ben, panggilan karibnya, mengimbau warga agar tidak khawatir terhadap situasi yang berkembang.
Menurutnya, paparan radioaktif yang disebabkan serpihan cesium-137 itu sudah ditangani oleh ahlinya.
"Masyarakat Tangsel khususnya Batan tenang saja, lakukan aktivitas seperti biasa. Karena ini sudah ditangani yang ahli, tidak perlu gelisah dan tidak perlu berasumsi pendapat masing-masing, cari informasi akurat dan yakin sekarang teknik ditangani dengan baik," ujar Ben.
Ben bahkan mendekat sampai ke tepi batas aera steril, hendak menunjukkan kondisi aman.
"Tidak terjadi apa-apa kok, saya juga berada di dekat sini," jelasnya.
Keterangan Bapetan: Diduga Dibuang oleh Oknum Tak Bertanggung Jawab
Diberitakan TribunJakarta.com, serpihan radio aktif tersebut diduga dibuang atau diletakkan oleh oknum tak bertanggungjawab.
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (15/2/2020).
"Kita duga ada sumber radioaktif yang ada di dalam situ gitu sehingga perlu dilakukan dekontaminasi. Kira-kira seperti itu (ada yang membuang), cuma kita belum sampai ke sana," ujar Indra di lokasi.
Indra menegaskan, Kompleks Batan Indah bukanlah permukiman tempat kegiatan pemanfaatan nuklir.
"Jadi seharusnya memang tidak ada boleh ada seperti ini, jadi ini limbah atau sumber baru, tidak boleh ada di sini," ujarnya.
Hal itu menegaskan bahwa serpihan penyebar radioaktif tersebut diletakkan oleh seseorang dari luar perumahan.
"Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," ujarnya.
Sosok pembuang serpihan itu juga sedang diinvestigasi, dari sudut pemeriksaan secara laboratorium, maupun orang yang membuangnya.
"Ini yang sedang kami investigasi dari objek yang ada. Adakah informasi lanjutan yang bisa kita timdak lanjut. Kita juga sidah berkoordinasi denhan kepolisian setempat untuk investigasi awal," ujarnya.
"Tapi ini masih perlu hasil dari lab teknisnya Batan, ini sebenarnya produknya siapa dan seterusnya," tutupnya.
Warga Tak Terganggu
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (15/2/2020), area terpapar radiasi masih dilingkari garis kuning dari Batan.
Jarak area terpapar dengan jalan yang ramai dilalui masyarakat tak sampai satu meter.
Warga terlihat lalu lalang beraktivitas seperti biasa, tanpa merasa terganggu.
Penjual donat yang berada di seberang jalan, atau sekira lima meter dari area terpapar tetap berjualan.
Meski begitu tidak ada warga yang bersedia memberikan keterangan terkait area terpapar radiasi itu.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (Tribunnews.com/TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)