Terungkap, Arsitek RS Corona yang Dibangun 10 Hari Bersekolah di Jember, Hadiri Reuni Tahun Ini?

Huang Xiqiu, arsitek rumah sakit corona yang dibangun kilat merupakan orang Jember. Akankah Huang Xiqiu datang ke Jember dalam acara reuni sekolahnya?


zoom-inlihat foto
huang-xiqiu-arsitek-corona-jember.jpg
KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI
Iwan Natawidjaja, mantan guru sekolah Chung Hua saat menceritakan tentang Huang Xiqiu di rumahnya. Chung Hua akan adakan reuni rutin tiap 10 tahun dan mengundang Huang Xinqiu, sang arsitek rumah sakit kilat untuk pasien terjangkit Virus Wuhan diundang dalam reuni.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Langkah pemerintahan China dalam menangani wabah virus corona bisa dibilang sangat cepat tanggap.

Hal tersebut dibuktikan dengan dibangunnya dua gedung rumah sakit yang diberi nama Huoshenshan atau 'Fire God Mountain' dan Leishenshan atau 'Thunder God Montain'.

Dua rumah sakit yang dibangun khusus untuk pasien terjangkit virus corona tersebut dibangun secara kilat.

Bahkan, Huoshenshan yang mulai dibangun pada (23/1/2020) telah rampung dibangun pada Minggu, (2/2/2020) dan mulai menerima pasien pada (3/1/2020).

Pusat Medis Regional Gunung Dabie (Houshenshan atau Fire God Mountain Hospital) adalah rumah sakit coronavirus khusus pertama yang dibuka di Cina. Pekerja dan sukarelawan menghabiskan dua hari memperbaiki bangunan kosong.(Pemerintah Huanggang via Daily Mail)
Pusat Medis Regional Gunung Dabie (Houshenshan atau Fire God Mountain Hospital) adalah rumah sakit coronavirus khusus pertama yang dibuka di Cina. Pekerja dan sukarelawan menghabiskan dua hari memperbaiki bangunan kosong.(Pemerintah Huanggang via Daily Mail) (Pemerintah Huanggang via Daily Mail)

Bisa disimpulkan, rumah sakit yang memiliki luas 25 ribu meter persegi tersebut bisa dioperasikan setelah melalui proses pembangunan super kilat yaitu hanya 10 hari saja.

Padahal, otoritas setempat mengatakan bangunan serupa pada umumnya membutuhkan waktu pembangunan hingga 2 tahun lamanya.

Tak hanya itu, para insinyur dan ahli konstruksi lainnya bekerja keras hanya dengan rentang waktu yang sangat terbatas.

Dikutip dari mothership.sg, mereka membuat rencana pembangunan hanya dalam waktu lima jam, dan konsep perancangan selama 24 jam.

Pembangunan dilaksanakan oleh 7.500 orang pekerja dengan menggunakan sebanyak 800 peralatan operasi secara bersamaan.

Uniknya proses pembangunan rumah sakit tersebut dapat disaksikan oleh warga secara online.

Meskipun sempat mengalami kendala seperti sulitnya mengatur akomodasi dan fasilitas para pekerja, namun pembangunan rumah sakit masih tetap berlangsung.

Baca: Indonesia Satu-satunya Negara Besar Asia yang Bebas dari Virus Corona, WHO Malah Khawatir, Kenapa?

Baca: Kabar Baik dari China, Pasien yang Sembuh dari Virus Corona Mencapai 1341 Orang

Arsitek pembangunan rumah sakit merupakan orang Jember

Dilansir oleh surya.co.id, satu dari sosok yang berperan besar dalam pembangunan rumah sakit tersebut ternyata merupakan orang Jember, Jawa Timur.

Sosok tersebut adalah Profesor Huang Xiqiu.

Huang Xiqiu adalah satu dari tim arsitek yang mendesain pembangunan rumah sakit khusus pasien Virus Corona di Wuhan, China.

Huang Xiqiu diketahui lahir di Jember pada 1941, dan tinggal bersama keluarganya di daerah Pecinan Jember, di kawasan Tempen, seputaran Pasar Tanjung, Jember.

"Orang tuanya sudah meninggal. Adiknya, yang saya tahu ada dua orang juga menyusul dan tinggal di Tiongkok. Prof Huang Xiqiu itu memang pernah tinggal di Jember, sekolah sampai SMP di Jember," kata Iwan Natawidjaja, tokoh warga Tionghoa Jember.

"Bahkan kelahiran Jember, kalau dia lahir tahun 1941.

Saya memang tidak pernah ketemu dia, tapi saya mengajar dua orang adiknya waktu di Chung Hua," lanjut Iwan.

Iwan mengaku jika dirinya pernah menjadi guru di sekolah Chung Hua Xue Xiao.

Dalam bahasa Mandarin, Xue Xiao berarti sekolah sedangkan Chung Hua berarti Tionghoa.

Sehingga jika digabungkan, Chung Hua Xue Xiao berarti sekolah untuk warga Tionghoa di Jember.

Sekolah tersebut juga dikatakan menjadi tempat Huang Xiqui belajar ketika masih tinggal di Jember.

Sekolah yang sudah menjadi kompleks Pertokoan Mutiara di Jl Diponegoro, Jember tersebut telah tutup sejak 1966. 

"Saya mengajar di situ sejak tahun 1959 sampai ditutup tahun 1966," ujar Iwan.

Dibuktikan dengan koran berbahasa Mandarin

Iwan Natawidjaja menunjukkan artikel yang memuat profil Prof Huang Xiqiu, arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok.
Iwan Natawidjaja menunjukkan artikel yang memuat profil Prof Huang Xiqiu, arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok. (surya.co.id/sri wahyunik)

Iwan kemudian menunjukkan tim surya.co.id  koran berbahasa Mandarin yang terbit  5 Februari 2020.

Dalam koran tersebut dirinya menyuguhkan profil Prof Huang Xiqiu yang disebut sebagai arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien Virus Corona di Wuhan.

Tak hanya menunjukkan foto Huang Xique, Iwan juga mengalihbahasakan artikel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Dengan bukti koran tersebut, Iwan membenarkan jika arsitek yang turut membangun RS khusus Virus Corona di Kota Wuhan, Tiongkok, adalah Prof Huang Xiqiu yang lahir di Jember, dan bersekolah di Chung Hua Jember.

Akan adakan reuni

Informasi selanjutnya, rupanya para alumni Chung Hua School Jember, Jawa Timur, selalu mengadakan reuni rutin setiap 10 tahun.

Dikutip dari Kompas.com, Huang Xiqiu pernah hadir dalam acara reuni yang dilaksanakan pada 2010 lalu.

“Pertemuan reuni kami adakan 10 tahun sekali,” kata mantan guru Chung Hua, Iwan Natawidjaja kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Kaliwates, Jember, Jumat (7/2/2020).

Reuni sekolah Chung Hua ke-110 akan dilakukan pada 3-4 April 2020 mendatang.

Pihak sekolah Chung Hua tidak melupakan Huang Xiqiu sebagai tamu undangan dalam acara reuni tersebut. 

Dikatakan oleh Iwan, undangan tersebut sudah disebarkan melalui pesan elektronik oleh perkumpulan alumni.

Namun Iwan belum mendapatkan konfirmasi apakah Huang Xiqiu akan hadir dalam acara reuni atau tidak.

“Karena ada wabah virus corona ini, tidak mengerti, akan datang lagi atau tidak,” ucap Iwan.

Iwan mengatakan, pada April mendatang, panitia akan menyelenggarakan reuni  bagi para alumni Chung Hua School.

Alumni sekolah tersebut cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah, termasuk di Hong Kong dan China. 

“Panitia dibagi, tiap kelas dipilih untuk mengkoordinir untuk mengundang,” kata Iwan.

Pada reuni sebelumnya, Huang Xiqiu datang ke tempat reuni di New Sari Utama.

Ada berbagai kegiatan yang dilakukan saat reuni, terutama temu kangen dengan masing-masing teman satu angkatan.

Baca: Fakta Arsitek Rumah Sakit Khusus Virus Corona di Wuhan, Ternyata Lahir dan Pernah Tinggal di Jember

Baca: Leishenshan, Rumah Sakit Khusus Corona Kedua di Cina Hampir Selesai Dibangun: Kamis Mulai Beroperasi

Baca: Faida (Bupati Jember)

(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, SURYA/Sri Wahyunik, KOMPAS/Bagus Supriadi )





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved