Viral Video Bakso di Madiun Diduga Gunakan Daging Tikus, Hasil Uji Lab Ternyata Negatif

Polres Madiun memastikan tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso yang videonya viral di media sosial


zoom-inlihat foto
bakso331.jpg
Kompas.com
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono didampingi Kasat Reskrim, AKP Logos Bintoro menunjukkan hasil uji laboratorium yang menyebutkan tidak ada kandungan daging tikus dalam bakso yang dijual di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.(KOMPAS.COM/HUMAS Polres Madiun)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Beredar video yang menampilkan bakso yang diduga mengandung daging tikus.

Dalam video berdurasi 24 detik itu menampilkan orang yang tengah menyantap bakso hingga tiba-tiba orang tersebut menemukan sebuah potongan bagian yang diduga mirip kaki tikus

Setelah video ini viral, petugas kepolisian setempat pun segera melakukan penyelidikan berkaitan dengan video tersebut.

Untuk memastikan ada tidaknya kandungan daging tikus dalam pentol bakso, polisi mengirim sampel ke laboratorium. 

Sampel pentol bakso yang diambil tidak hanya dari penjual bakso yang dituduh menjual bakso tikus saja.

Polisi juga mengambil sampel pentol bakso sisa yang dimakan konsumen hingga penyuplai pentol bakso.

Satreskrim Polres Madiun melakukan uji laboratorium pentol bakso yang viral di media sosial karena dituduh mengandung daging tikus. 

Dilansir oleh Kompas.com, setelah dilakukan uji laborratorium, Polres Madiun memastikan tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso yang dijual pedagang di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun itu.

"Setelah kami ambil sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen dan penyuplainya di Nganjuk menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).

Baca: Curhatan Erick Thohir Dipaksa Jadi Tukang Bakso hingga Tertawa Karena Pertanyaan Ini

Baca: Bakso Kadipolo

Tak hanya itu, hasil laboratorium menunjukkan pentol bakso yang dijual pedagang bakso di Pilangkenceng itu tidak mengandung borak dan formalin. 

Ruruh menambahkan, hasil laboratorium menunjukkan tidak ditemukan kaki dan kuku tikus dalam pentol bakso tersebut.

Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang meremas bakso yang berada mangkok berwarna hijau.

Kemudian, orang dalam video tersebut menunjukkan ada sesuatu benda warna abu-abu menyerupai kaki dengan kuku di bagian ujung, dari bakso yang dia remas.

"Iki opo nek ra sikil'e tikus co," kata si pengunggah video.

bakso 12
Bakso yang diduga mengandung daging tikus

Video tersebut diunggah seorang perempuan berinisial ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

Baca: Pulang dari Tiongkok, Mahasiswi di Madiun Jalani Karantina Pastikan Bebas dari Virus Corona

Baca: Pertamina Kembali Turunkan Harga Pertamax Mulai 1 Februari 2020, Simak Rinciannya

Pedagang mengaku omzetnya menurun

Pemilik bakso bernama Sugeng Riadi mengaku omzet penjualan baksonya turun drastis akibat isu bakso daging tikus.

Sebelumnya, setiap hari ia mampu mendapatkan Rp 1,5 juta-Rp 2 juta sekali dagang. 

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000. Saya berharap persoalan ini menjadi pelajaran berharga. Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial,” ujar Sugeng.

Sugeng menyampaikan terima kasih kepada Polres Madiun karena membantu membuktikan bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus.

Baca: WNI yang Dievakuasi dari Cina, Akan Dikarantina di Batam atau Natuna, Bukan di Jakarta

Baca: Dettol Antiseptik Disebut Dapat Membunuh Virus Corona, Hoax? CEK FAKTANYA DI SINI!

Pengunggah minta maaf

Usai menggelar jumpa pers, Polres Madiun mempertemukan pemilik bakso bernama Sugeng Riadi dengan dengan Ajeng Diah Rusmayanti yang mengunggah di status WhatsApp.

Pada video yang diunggah dalam status, ia tidak menyebutkan adanya daging tikus dalam pentol bakso tersebut. 

Kalimat daging tikus itu muncul dalam komentar di media sosial.

Terhadap persoalan itu, Ajeng meminta maaf kepada Sugeng selaku penjual bakso

Kasus ini bermula pada Sabtu (25/1/2020) lalu saat Ajeng membeli bakso di sebuah kedai di Desa Kedungmaron Kecamatan Pilangkenceng sebanyak dua mangkok bersama temannya dan membungkus satu porsi untuk dibawa pulang

Kemudian sekitar pukul 20.40 WIB, Ajeng komplain ke penjual melalui WA bahwa bakso yangg dibelinya di temukan sesuatu berupa potongan kecil yg diduga mirip kaki tikus.

Baca: Habiskan Sisa Hidup Bersama, Kakek & Istrinya Rela Kayuh Gerobak Belasan Kilometer Berjualan Bakso

Baca: 5 Rekomendasi Bakso Legendaris di Solo, Ada yang Sudah Berdiri Sejak 1952

Ajeng pun lantas merekam temuannya dan menggunggahnya di status WA.

"Kronologinya pada saat ADR makan bakso di lokasi, di dalam pentol bakso menemukan daging hitam menyerupai kaki tikus. Kemudian pentol bakso dibungkus dibawa pulang, kemudian dia browsing bentuk kaki tikus dan hasilnya mirip yg ada di dalam pentol bakso," jelas Kapolsek Pilangkenceng AKP Sumantri

"Kemudian pentol bakso yang dibawa pulang juga diperiksa dan di dalamnya juga terdapat daging hitam yg menyerupai kaki tikus, kemudian divideokan dan buat status WA," lanjutnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari penjual bakso berinisial S, bakso tersebut didapatkannya dari pedagang bakso berinisial A di Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

Sedangkan A, mengaku mengambil bakso dari wilayah Kabupaten Nganjuk.

"Baksonya ngambil, dia nggak produksi. Sudah sekitar dua tahun berjualan, bukanya pagi hingga sore," imbuhnya.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Tribunstyle.com, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved