TRIBUNNEWSWIKI.COM – Beredar video yang menampilkan bakso yang diduga mengandung daging tikus.
Dalam video berdurasi 24 detik itu menampilkan orang yang tengah menyantap bakso hingga tiba-tiba orang tersebut menemukan sebuah potongan bagian yang diduga mirip kaki tikus
Setelah video ini viral, petugas kepolisian setempat pun segera melakukan penyelidikan berkaitan dengan video tersebut.
Untuk memastikan ada tidaknya kandungan daging tikus dalam pentol bakso, polisi mengirim sampel ke laboratorium.
Sampel pentol bakso yang diambil tidak hanya dari penjual bakso yang dituduh menjual bakso tikus saja.
Polisi juga mengambil sampel pentol bakso sisa yang dimakan konsumen hingga penyuplai pentol bakso.
Satreskrim Polres Madiun melakukan uji laboratorium pentol bakso yang viral di media sosial karena dituduh mengandung daging tikus.
Dilansir oleh Kompas.com, setelah dilakukan uji laborratorium, Polres Madiun memastikan tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso yang dijual pedagang di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun itu.
"Setelah kami ambil sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen dan penyuplainya di Nganjuk menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).
Baca: Curhatan Erick Thohir Dipaksa Jadi Tukang Bakso hingga Tertawa Karena Pertanyaan Ini
Baca: Bakso Kadipolo
Tak hanya itu, hasil laboratorium menunjukkan pentol bakso yang dijual pedagang bakso di Pilangkenceng itu tidak mengandung borak dan formalin.
Ruruh menambahkan, hasil laboratorium menunjukkan tidak ditemukan kaki dan kuku tikus dalam pentol bakso tersebut.
Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang meremas bakso yang berada mangkok berwarna hijau.
Kemudian, orang dalam video tersebut menunjukkan ada sesuatu benda warna abu-abu menyerupai kaki dengan kuku di bagian ujung, dari bakso yang dia remas.
"Iki opo nek ra sikil'e tikus co," kata si pengunggah video.
Video tersebut diunggah seorang perempuan berinisial ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Baca: Pulang dari Tiongkok, Mahasiswi di Madiun Jalani Karantina Pastikan Bebas dari Virus Corona
Baca: Pertamina Kembali Turunkan Harga Pertamax Mulai 1 Februari 2020, Simak Rinciannya
Pedagang mengaku omzetnya menurun
Pemilik bakso bernama Sugeng Riadi mengaku omzet penjualan baksonya turun drastis akibat isu bakso daging tikus.
Sebelumnya, setiap hari ia mampu mendapatkan Rp 1,5 juta-Rp 2 juta sekali dagang.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000. Saya berharap persoalan ini menjadi pelajaran berharga. Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial,” ujar Sugeng.
Sugeng menyampaikan terima kasih kepada Polres Madiun karena membantu membuktikan bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus.
Baca: WNI yang Dievakuasi dari Cina, Akan Dikarantina di Batam atau Natuna, Bukan di Jakarta
Baca: Dettol Antiseptik Disebut Dapat Membunuh Virus Corona, Hoax? CEK FAKTANYA DI SINI!