Desra mencontohkan Australia yang mengkarantina warganya di Christmas Island.
"Ini kan tidak semata-mata bahwa warga pulang, membaur tapi juga ada proses karantina," kata dia
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang sudah membunuh 259 orang di China.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal Dr Tegros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, kasus infeksi di luar China jadi pertimbangan status itu diumumkan.
Sementara di China, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah membunuh 259 orang, dengan kasus infeksi sudah mencapai lebih dari 11.791 orang.
"Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang terjadi di China.
Namun, apa yang tengah berlangsung di dunia," ujar Tedros.
Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah "wabah tak terduga" yang harus ditangani juga secara "tak terduga" untuk membendungnya.
Dilansir BBC, Kamis (30/1/2020), perhatian utama WHO adalah virus tersebut bisa menular hingga ke negara dengan sistem kesehatan lemah.
Otoritas "Negeri Panda" dilaporkan melakukan berbagai langkah pencegahan untuk memerangi virus corona yang pertama kali tercatat pada Desember 2019 lalu.
Di antaranya menutup Pasar Seafood Huanan di Wuhan, tempat penjualan hewan liar yang disebut menjadi asal penyebaran virus China.
Status darurat dunia itu diumumkan WHO merujuk pada peristiwa kesehatan luar biasa yang mengancam negara-negara karena penularannya.
(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani/Kompas.com)