Pertamina Kembali Turunkan Harga Pertamax Mulai 1 Februari 2020, Simak Rinciannya

Pertamax untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara turun dari Rp 9.200/liter menjadi Rp 9.000/liter


zoom-inlihat foto
mobil-murah.jpg
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017).


TRIBUNNEWSWIKI.COM – PT Pertamina (Persero) kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo.

Harga BBM jenis Pertamax kali ini turun sebesar Rp 200.

Dikutip dari laman resminya, Sabtu (1/2/2020), penurunan harga BBM Umum itu tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM 187K/10/MEM/2019.

Keputusan itu berisi tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Penurunan harga BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo ini berlaku mulai Sabtu (1/2/2020) pukul 00.00 WIB.

Dilansir dari Kompas.com, harga bahan bakar khusus (BBK) biasanya berbeda-beda di tiap daerah karena dipengaruhi oleh besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.

Harga Pertamax turun
Harga Pertamax turun (Dok. Pertamina)

Untuk itu, penurunan harga pun akan berbeda-beda di tiap daerah.

Baca: Terapkan Sistem Baru, SPBU Pertamina Tak Akan Layani Isi BBM Full Tank Lagi, Ini Penjelasannya

Baca: PT Pertamina (Persero)

Pertamax untuk wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara turun dari Rp 9.200/liter menjadi Rp 9.000/liter.

Selain Pertamax, harga BBM jenis Pertamax Turbo juga mengalami penurunan sebesar Rp 50 per liter.

Harga Pertamax Turbo di DKI Jakarta yang awalnya Rp 9.900 per liter diturunkan Jadi Rp 9.850 per liter.

harga Pertamax Turbo turun
harga Pertamax Turbo turun (Dok Pertamina)

Selain menurunkan harga Pertamax dan Pertamax Turbo, Pertamina juga menaikkan harga Solar non Subsidi dari Rp Rp 9.300 menjadi Rp 9.400 per liter.

Sementara harga BBM yang tidak mengalami penurunan sejak tanggal 5 Januari 2020, adalah Pertalite tetap Rp 7.650, Pertamax Racing Rp 42.000,  Dexlite Rp 9.500, dan Pertamina Dex tetap Rp 10.200 per liter.

Baca: Harga BBM Turun! Mulai dari Pertamina, Shell hingga Total, Mana yang Paling Murah? Cek Daftarnya

Baca: Erick Thohir Temukan 142 Perusahaan Anak Cucu Pertamina: Jangan Sampai Digerogoti Oknum

Penurunan harga BBM ini merupakan penurunan harga BBM yang kedua kalinya di Tahun 2020.

Sebelumnya pada 5 Januari 2020 lalu, Pertamina juga menurunkan harga BBM.

Saat itu, Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.200 per liter.

Selain Pertamax, Pertamina juga menurunkan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite.

Pertamina Dex mengalami penurunan dari harga semula Rp 11.700 menjadi Rp 10.200 per liter.

Kemudian Dexlite mengalami penurunan dari harga semula Rp 10.200 menjadi Rp 9.500 per liter.

SPBU Pertamina tak akan layani isi BBM Full tank lagi

PT Pertamina (Persero) berencana akan mengubah mekasnisme transaksi pengisian bahan bakar minyak (BBM).

Saat ini, Pertamina tengah berupaya menerapkan metode digitalisasi yang mengarah pada transaksi nontunai untuk pengisian BBM.

Dilansir oleh Kompas.com, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengungkapkan, metode digitalisasi saat ini baru diterapkan di Km 57 Cikampek, Karawang.

Dalam penerapan metode digitalisasi ini, nantinya konsumen harus menentukan berapa banyak BBM yang hendak dibeli, namun dengan sistem pembayaran terlebih dahulu.

Baca: Deretan Perusahaan Anak Cucu Pertamina di Luar Sektor Energi: Perumahan hingga Bisnis Cuci Mobil

Baca: Marwan Batubara Sebut Ahok Kotor Tidak Qualified Jadi Komut Pertamina, Ali Ngabalin Tak Terima

Fajriyah menjelaskan SPBU di Km 57 Cikampek saat ini sudah menerapkan SPBU Self Service, karena sudah menerapkan metode digitalisasi.

Self Service ini berarti konsumen yang melakukan sendiri pengisian BBM yang sebelumnya telah dipesan terlebih dahulu.

Transaksi pembelian BBM juga tidak lagi dilakukan di area pengisian BBM.

Setelah melakukan pemesanan, baru bisa melakukan pengisian BBM.

Adapun pemesanan ini bisa dengan menentukan berapa rupiah yang dibayarkan atau berapa liter BBM yang akan diisi.

Kemudian, konsumen akan melakukan pembayaran nontunai.

Dengan sistem ini, masyarakat tidak bisa lagi melakukan pengisian BBM dengan pesanan full tank.

Selain itu, dalam pembelian BBM dengan sistem baru ini juga tidak diatur mengenai minimum transaksi.

"Tidak ada minimum transaksi, beli 1 liter pun boleh. Dengan by value (harga) dan by quatity (kapasitas liter) lebih jelas transaksinya," jelas Fajriyah.

Saat ini, sistem baru dari Pertamina ini baru diterapkan di Karawang, namun nantinya PT Pertamina akan meluaskan penerapan sitem baru ke berbagai wilayah di Indonesia.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Tribunnews.com/Daryono, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved