Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Sang Ibu Ambil Ijazah Berurai Air Mata hingga Rektor Cium Tangan

Mahasiswi di Pontianak meninggal jelang wisuda, sang ibu ambil ijazah berurai air mata hingga rektor cium tangan.


zoom-inlihat foto
mahasiswi-di-pontianak-meninggal-jelang-wisuda-sang-ibu-ambil-ijazah-berurai-air-mata.jpg
Tribun Pontianak
Mahasiswi di Pontianak meninggal jelang wisuda, sang ibu ambil ijazah berurai air mata hingga rektor cium tangan.


“Dengan minum itu dipancing juga dengan obat dokter tapi ketika haid malah membuatnya sakit. Setelah itu sambil menyusun skripsi karena memang untuk hal belajar kalau tugas belum selesai Lita tidak mau dan harus dikerjakan sampai selesai bahkan sering mengerjakan sampai subuh, ujarnya.

Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan wisuda bagi lulusan program Sarjana, Magister, Doktor, Spesialis, dan Prosesi.
Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan wisuda bagi lulusan program Sarjana, Magister, Doktor, Spesialis, dan Prosesi. (TribunTimur/Alfian)

Ia mengatakan anaknya ingin sekali melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya di luar Kalbar.

Namun semua itu kini hanyalah cerita saja.

Sebab Lita telah meninggalkannya terlebih dahulu bertemu dengan sang pencipta.

Ia kembali menceritakan setelah Lita di Operasi namun pada Juni 2019 Lita kembali merasa sakit.

Tanpa disadari radiasi dari laptop sampai ke perut.

Saat setelah seminar dilakukan penyusunan skripsi yang anaknya kerjakan di RSUD Soedarso karena ingin mengejar wisuda karena ingin wisuda di tahun 2019 namun tidak terkejar karena memang masih di rumah sakit dan ada beberapa urusan kampus yang belum terselesaikan.

Ia terkena kista ganas yang memang menyerang anak gadis.

Pada saat itu masih kecil sampai menggunakan obat herbal belasan juta malah membuat semakin besar.

Akhirnya kembali lagi ke dokter di RSUD Soedarso.

“Pada 14 oktober dia kembali di operasi lagi. Pada saat itu skripsinya sudah rapi tapi dirinya bisa ikut wisuda di Januari karena memang di tahun 2019 terkendala artikelnya belum selesai. Dengan begitu dia menunggu wisuda di Januari,” ujarnya

Ilustrasi sakit kram yang sering dialami perempuan ketika masa menstruasi
Ilustrasi sakit kram yang sering dialami perempuan ketika masa menstruasi (Kompas.com/Shutterstock)

Jadi selama menunggu waktu wisuda dia merasa demam lagi padahal sebelumnya sudah sehat dan semua urusan
skripsi sudah selesai tinggal waktu wisuda saja.

Saat sakit lagi ditanyakan ke pihak RSUD Soedarso ternyata obatnya sudah habis.

Padahal sebelumnya sudah diberitahu bisa kemo di RSUD Soedarso, tapi setelah menunggu ternyata tidak ada obat dan diberi surat rujukan ke Jakarta karena ada merasa sakit lagi .

“Operasi sebelumnya 4 jam dilakukan karena dilakukan operasi besar dan sudah terlewati dan berhasil. Tapi penyakitnya kambuh akhirnya di kemo di Jakarta dan ditemani neneknya. Namun ketika Datang kesana tidak dilayani sesuai dengan surat rujukan dan harus periksa dari awal lagi,” ujarnya.

Pada 22 Desember baru bisa masuk rawat inap di RS Cipto Mangunkusomo Jakarta dan baru bisa ditangani.

Saat itu Hemoglobin Lita sudah menurun melihat seperti itu ternyata tumor sudah tumbuh lagi .

Saat itu dokter menolak untuk operasi karena baru operasi dan dilakukan kemo . Dengan kondisi Hb membaik namun fisik menurun.

Pada 25 Desember Lita masih video call dengan ibunda dan ada beberapa hal yang Lita sampaikan.

“Mama saya mohon maaf saya tidak bisa memenuhi harapan mama. Saya tidak bisa ikut wisuda. Saya capek dan sakit infus sudah di pasang dimana-mana,” ujar Eny menirukan perkataan Almarhumah Lita





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved