TRIBUNNEWSWIKI.COM - Otoritas kesehatan China mengumumkan kasus penyakit pneumonia yang disebabkan karena virus korona bertambah menjadi 571 kasus.
Laporan 571 kasus virus korona ini tersebar di 25 wilayah tingkat provinsi di China.
Dari 393 kasus yang telah didata oleh Komisi Kesehatan China, 17 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus korona.
Mereka yang meninggal karena penyakit tersebut dilaporkan berusia antara 48 dan 89 tahun.
Dalam pernyataannya, Komisi Kesehatan China juga menyebut bahwa sebagian besar pasien yang meninggal juga memiliki masalah kesehatan lain yang menjadi faktor dasar.
Beberapa di antaranya seperti; sirosis, diabetes, tekenan darah tinggi, dan penyakit jantung koroner.
Sementara di luar negeri, seperti Hong Kong, Makau, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan masing-masing telah mengonfirmasi satu kasus yang disebabkan virus korona.
Sedangkan di Thailand, 3 kasus telah dilaporkan.
Baca: Antisipasi Penyebaran Virus Korona, Pemerintah China Resmi Mengisolasi Kota Wuhan
Antisipasi Komisi Kesehatan China
Pihak kesehatan China telah memperbaharui strategi antisipasi penyebaran dan pengendalian virus korona.
Mereka melaporkan telah menginkubasi sampel virus korona untuk mencari tahu karakteristik virus tersebut.
Rencananya, pihak kesehatan China akan mengumumkan saran medis pengobatan baik kimia maupun dengan menggunakan pengobatan tradisional.
Tindakan ini dilakukan Komisi Kesehatan China setelah sebelumnya sempat berjanji untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini.
Ahli Peringatkan Penyebaran Virus Korona Jelang Imlek
Jelang liburan Tahun Baru Imlek, ahli kesehatan menyebut warga China yang terinfeksi dapat membawa virus korona ke luar negeri.
Virus korona yang telah menginfeksi 270 warga China ini menurut ahli dimungkinkan dapat terbawa oleh warga China yang seringkali bepergian ke berbagai tempat baik di dalam maupun luar negeri selama masa liburan.
Dilansir oleh Business Insider, warga China merayakan Festival Tahun Baru Imlek dari tanggal 10 Januari hingga 18 Februari 2020.
Sementara di Indonesia, Hari Raya Imlek jatuh pada tanggal 25 Januari 2020.
Pemerintah China memperkirakan setidaknya 3 juta orang akan bepergian ke berbagai negara di dunia untuk merayakan liburan.
Kegiatan ini disebut akan menjadi migrasi manusia terbesar di dunia.