Putranya Turut Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus di Subang, Ibu Sopir: Tolong Maafkan Anak Saya

Kecelakaan tunggal bus pariwisata PO Purnamasari di wilayah Subang menewaskan 8 orang,5 orang luka berat dan 15 orang lainnya luka ringan


zoom-inlihat foto
kecelakaan-bus-po-purnamasari-di-subang.jpg
Kolase TribunnewsWiki/Tribunnews.com/Kompas.com
Kecelakaan bus PO Purnamasari di Subang


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kecelakaan tunggal bus pariwisata PO Purnamasari bernomor polisi E 7508 W di wilayah Subang yang terjadi pada Sabtu (18/1/2020) menewaskan 8 orang penumpang dan belasan lainnya luka-luka.

Satu diantara korban tewas adalah sopir bus bernama Dede Purnama (41).

Dede merupakan warga kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Ibunda Dede Purnama, Risa tak kuasa menahan tangis mengingat putranya yang turut meninggal dunia dalam kecelakaan dalam kecelakaan maut di Subang.

Menurut Risa, kecelakaan tersebut bukanlah kemauan anaknya yang saat kejadian tengah mengendarai bus yang terguling itu.

Dia mengatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah yang juga sama sekali tak diinginkan oleh keluarganya.

bus kecelakaan1
Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut.(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah. Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apapun," kata Risa.

Tak hanya itu, pihaknya sebagai keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban.

"Minta maaf kepada korban yang banyak, minta dimaafin anak saya, bukan kemauan anak saya, saya minta dimaafin, kepada semua korban, dari pihak anak saya sebagai sopir," kata Risa dengan mata berkaca-kaca kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2020).

Baca: Cerita Ayah Korban Tewas Kecelakaan Bus Subang, Tahu dari Berita TV, Anak Lainnya Tutupi Informasi

Baca: Saksi Beber Detik-detik Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Dengar Ledakan, Lihat Pemandangan Ngeri

Saat ini, jasad Dede Purnama telah dimakamkan oleh keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.

Dilansir oleh Tribunnews.com, Dede diketahui meninggalkan seorang istri dan enam orang anak.

"Almarhum (Dede Purnama) meninggalkan 6 orang anak. Paling tua sudah SMA. Satu bayi umur 4 bulan yang paling kecil," ungkap Risa ibunda Dede Purnama.

Risa pun menceritakan jika anaknya tersebut merupakan sosok yang pekerja keras.

Bahkan saat masih sekolah, Dede pernah berjualan kantong plastik di pasar.

"Dia orangnya pekerja keras, sekolah dia sambil manggul termos jualan es, pulang sekolah ke Cibinong jualan plastik, orangnya pekerja keras pegang apa aja mau," kata Risa (63) ibunda Dede Purnama.

Selain itu, kata dia, almarhum Dede Purnama merupakan tulang punggung keluarga yang selama ini membiayai 6 orang anaknya beserta seorang istri dengan penghasilan sebagai sopir bus pariwisata.

Kronologi

Bus yang membawa rombongan wisatawan asal Depok yang hendak berwisata di Tangkuban Perwahu tersebut terguling saat melintasi Turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Palasari, kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

"Ini bus pariwisata membawa 58 wisatawan dari Depok, (wisata) dari Tangkuban Parahu mau kembali ke Depok," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga kepada Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).

Belum diketahui penyebab pasti, namun dari keterangan para saksi bus tersebut hilang kendali saat berada di tikungan dengan kondisi jalan menurun.

"Kendaraan datang dari Bandung, menuju Subang, di saat kondisi menurun ada tikungan kekiri, kendaraan tak terkendali terguling ke kanan ke bahu jalan," tuturnya.

Baca: Kecelakaan Bus Sriwijaya, 31 Orang Tewas, Investigasi KNKT, Sempat Ada Usulan Pembangunan di TKP

Baca: Kecelakaan Tunggal Bus Pariwisata di Ciater, Subang, Berikut Kronologi hingga Daftar Nama Korban

Menurut keterangan penumpang selamat, Rosmala (40), bus pariwisata yang membawa 58 penumpang itu akan pulang dari tempat wisata Tangkuban Perahu menuju Depok sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat melintasi turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang, laju bus terlihat lebih kencang.

Para penumpang bus termasuk dirinya sempat berteriak kepada sopir, agar mengurangi kecepatannya.

"Iya mobilnya ngebut, pas turunan itu kenceng banget, yang lain juga (penumpang) pada teriak: Bang pelan-pelan, tapi enggak bisa dipelanin," katanya.

Akibat laju bus tak terkendali, saat berada di tikungan itu bus terguling.

Akibat peristiwa naas itu, 8 orang dinyatakan tewas, 5 orang luka berat, dan 15 orang lainnya mengalami luka ringan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga mengatakan, para korban meninggal dan korban yang mengalami luka berat langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang.

"Info sementara korban meninggal 8 orang, luka berat 5 orang," kata Erlangga.

Sedangkan 15 luka ringan itu, lanjut dia, dilakukan perawatan medis di Puskesmas Palasari.

Baca: Gelagat Aneh Sopir Bus Sriwijaya yang Masuk Jurang, Ucap Kalimat Tak Biasa Saat Pamit ke Keluarga

Baca: 7 Fakta Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Lokasi, Evakuasi hingga Data Korban

Pemkot Depok beri Santunan

Sebagai bentuk keprihatinan terhadap musibah kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut warga Depok di Subang.

Pemkot Depok memberikan santunan kepada korban meninggal dunia.

Sedangkan korban yang mengalami luka-luka, Pemkot akan menanggung biaya pengobatan hingga sembuh.

"Kami memberikan santunan Rp 10 juta untuk korban meninggal dunia dan untuk pasien yang luka kami tanggung pengobatan hingga sembuh," kata Wali Kota Mohammad Idris usai menjadi imam shalat jenazah di Masjid Assobariyah Cipayung, Kota Depok, Minggu (19/1/2020), seperti dikutip Antara.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Tribunnews.com/Damanhuri, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved