TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) resmi menyerahkan dokumen pemakzulan Donald Trump kepada Senat AS pada Rabu (15/1/2020).
Langkah DPR AS mengajukan dokumen pemakzulan ini telah mencapai kesepakatan mayoritas di antara para anggota dewan dengan suara 228 berbanding 193.
Proses sidang yang akan digelar di Senat ini dimungkinkan dapat membuat Donald Trump kehilangan posisinya sebagai Presiden AS dan menjadi peristiwa langka dalam sejarah Amerika Serikat.
Kendati Donald Trump menyebut bahwa semua alasan menjatuhkannya ini sebagai 'hoax', hal tersebut tak menghalangi Ketua DPR AS, Nancy Pelosy bersama sejumlah anggota parlemen Partai Demokrat lainnya untuk mengirimkan dakwaan pemakzulan Trump ke Senat.
"Hari ini kita akan mencatatkan sejarah," kata Nancy Pelosi saat menandatangani dokumen pemakzulan Trump di tingkat DPR AS.
Nancy yang menandatangani dokumen pemakzulan dengan beberapa jenis pena ini menyebut, "Presiden ini akan bertanggungjawab", dilansir AP, (16/1/2020).
Baca: Donald Trump Dimakzulkan, Bernie Sanders: Memang Sedih, tapi Dibutuhkan Demokrasi Amerika
Prosesi Penyerahan Dokumen
Prosesi penyerahan dokumen pemakzulan Donald Trump berlangsung cukup khidmat di Gedung Senat.
Terlihat sejumlah protokol yang terdiri dari jaksa penuntut berjalan memasuki ruangan aula pada barisan belakang, saat Panitera DPR AS mengumumkan kedatangannya.
"DPR telah menyerahkan Resolusi DPR 798, sebuah resolusi yang menunjuk dan memberikan wewenang kepada pimpinan pengadilan pemakzulan Donald John Trump, Presiden Amerika Serikat," kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Melalui dokumen ini, Senat akan mengumumkannya secara formal dan resmi pada Kamis siang (16/1/2020) waktu setempat dan dimungkinkan akan menggelar sidang pada Selasa (21/1/2020).
Sesuai konstitusi AS, Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts akan memimpin jalannya persidangan pemakzulan.
John Roberts juga akan memimpin pembacaan sumpah kepada para senator yang akan bertindak sebagai juri/majelis.
Dirinya juga bersumpah akan memberikan "Keadilan yang tak pandang bulu"
Baca: 8 Hal yang Perlu Diketahui Soal Isu Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Kondisi AS
Persidangan pemakzulan diadakan pada masa Pemilu Presiden AS 2020 di mana Trump sedang mencari dukungan untuk masa jabatannya yang kedua.
Sementara itu, ramai diberitakan di media, tiga senator dari Partai Demokrat mencalonkan diri menjadi bakal calon Presiden AS 2020.
Pemimpin Senat, Mitch McConnell berjanji akan membawa Senat AS "berada di atas urusan faksi' dan "akan mengutamakan kepentingan jangka panjang bagi negara".
McConnell menyebut, "masa tersulit bagi negara kita".
Teknis Sidang Pemakzulan
Secara teknis, pada Kamis hari ini (16/1/2020), DPR AS hanya memberi tahu Senat perihal pengiriman dokumen pemakzulan.
Pemberitahuan ini akan diumumkan oleh Senat secara resmi dan formal pada Kamis siang waktu setempat.
Pernyataan pembuka sidang akan dimulai pada Selasa depan (21/1/2020) setelah hari libur.
Baca: Dimakzulkan oleh DPR AS, Donald Trump: Saya Orang Pertama yang Dimakzulkan Tanpa Melakukan Kesalahan
Trump Menolak Dakwaan
Dalam kampanye politiknya, Donald Trump menolak dakwaan yang dibuat oleh DPR AS.
Para pembela Trump menyebut hal itu, "hanya sebagai usaha politis yang gagal untuk merusak citra Presiden Trump menjelang terpilih kembali"
Anggota Partai Republik di DPR AS yang mewakili California, Kevin McCarthy mengatakan bahwa orang Amerika akan meninjau kembali usaha DPR yang mencoba mengeluarkan presiden AS dari jabatannya dengan menggunakan "kasus yang lemah".
Sementara itu, sebuah tim pembela Trump yang menjadi pejabat senior pemerintahan mengharapkan agar persidangan di tingkat Senat diadakan tidak lebih dari dua minggu.
Apabila benar terjadi, maka sidang ini akan menjadi sidang pemakzulan terpendek daripada sidang pemakzulan yang pernah dialami oleh Bill Clinton pada 1999 dan Andrew Johnson tahun 1868.
Berdasarkan sejarah AS, Donald Trump akan menjadi presiden ketiga yang menjalani sidang pemakzulan di Senat.
Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres.
Trump sendiri membantah telah berusaha menekan pemimpin Ukraina melalui panggilan telepon pada 25 Juli tahun lalu, untuk membuka penyelidikan terhadap bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Manajer Sidang Pemakzulan
Sebelumnya, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi telah memperkenalkan tujuh manajer yang akan menjadi penuntut atas kasus Trump ini.
Ketujuhnya yaitu Ketua Komite Intelijen DPR Adam Schiff selaku pimpinan; Kepala Komite Peradilan DPR Jerrold Nadler; Hakeem Jeffries dari New York; Zoe Lofgren dari California; Jason Crow dari Colorado; Val Demings dari Florida; dan Sylvia Garcia dari Texas.
Sementara itu, tim pembela Trump diperkirakan akan dipimpin oleh pengacara Gedung Putih Pat Cipollone dan Jay Sekulow.
Ketua Mahkamah Agung John Roberts akan dilantik untuk memimpin persidangan dan akan menyumpah 100 senator untuk memberikan 'keadilan imparsial' selaku juri.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)