lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ketegangan Amerika Serikat dan Iran belum juga berakhir.
Setelah tewasnya Qasem Soleimani akibat serangan udara Amerika Serikat di Baghdad, Iran meluncurkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Irak.
Tak main-main, roket atau rudal balistik yang diluncurkan dari dalam Iran berjumlah lebih dari selusin.
Tak hanya itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengklamim bahwa serangan itu hanya bentuk pertahanan diri dari Iran.
Disisi lain, Donald Trump kemarin mencuitkan bahwa semua baik-baik saja dan militer AS yang dimilikinya yang terbaik dan trelengkap di dunia.
Baca: Fateh-313, Rudal Balistik Milik Iran yang Ditembakkan ke Pangkalan Militer AS di Irak
Baca: Iran Vs AS Memanas, Korea Selatan Dihadapkan Pilihan Sulit untuk Kirim Angkatan Laut ke Selat Hormuz
Trump baru saja membuat pernyataan terkait serangan Iran ke pangkalan muliter AS di Irak kemarin.
Hal tersebut dikatakannya dalam pidatonya di Gedung Putih, Washington, DC, Rabu (8/1/2020) malam waktu setempat.
Dilansir BBC.com, dalam pidato yang disiarkan dari Gedung Putih tersebut Trump mengatakan tidak ada korban baik dari AS maupun Irak dalam serangan di pangkalan kemarin.
Pangkalan militer yang diserang lebih dari selusin rudal balistik Iran itu hanya mengalami sedikit kerusakan.
Baca: Konflik AS-Iran Kian Memanas, Apa Dampaknya Bagi Perkekonomian Indonesia?
Baca: Gedung Putih (White House)
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa Iran mundur setelah serangan rudal.
“Iran tampaknya mundur."
"Yang merupakan hal yang baik bagi semua pihak dan hal yang sangat baik bagi dunia,” ucap Trump dalam pidatonya tersebut.
Pangkalan Irbil dan Al Asad diserang Rabu pagi waktu setempat.
Serangan tersebut berlangsung beberapa jam setelah pemakaman Qasem Soleimani.
Baca: Iran Ingatkan Potensi Pecahnya Perang di Timur Tengah Jika AS Gencarkan Serangan Balik
Baca: Gubernur Texas AS, Greg Abbott Serukan Warga Texas untuk Waspada Terkait Serangan Siber dari Iran
Iran mengatakan pihaknya bertindak sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani pecan lalu.
Serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan Qasem Soleimani dan tokoh-tokoh milisi yang didukung Iran di ibukota Irak, Baghdad, adalah peningkatan besar di tengah hubungan yang sudah membutuk antara Iran dan Amerika Serikat.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menggambarkan serangan rudal itu sebagai "tamparan di muka" bagi AS.
Serta menyerukan diakhirinya kehadiran Amerika di Timur Tengah.
Baca: Pesawat Ukraina yang Membawa 180 Penumpang Jatuh di Dekat Teheran, Presiden Iran Singgung Lockerbie
Baca: Iran Luncurkan Rudal ke Pangkalan AS, Donald Trump Klaim Militernya yang Paling Kuat
Pada Rabu malam setidaknya dua roket jatuh di Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, tempat kedutaan besar AS berada.
Tidak ada laporan tentang kerusakan atau korban.
Serangan AS terhadap Soleimani membunuh anggota milisi Irak pro-Iran, yang juga mengatakan mereka akan membalas dendam.
Namun, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan kepada CBS News bahwa "intelijen" mengindikasikan bahwa Iran telah meminta milisi sekutunya untuk tidak menyerang sasaran AS.
"Kami menerima beberapa intelijen yang mendorong bahwa Iran mengirim pesan kepada milisi yang sama untuk tidak bergerak melawan sasaran atau warga sipil Amerika,
dan kami berharap pesan itu terus bergema," kata Pence kepada saluran berita.
Baca: Balas Dendam, Iran Tembakkan Roket ke Pangkalan Militer AS di Irak, Perang Dunia III Dimulai?
Baca: Jenderal Iran Qasem Soleimani Dibunuh AS, PM Malaysia Mahathir Mohammad: Negara Muslim Harus Bersatu
Perkataan Trump pada Rabu
Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengancam aksi militer terhadap Iran jika mereka menargetkan personil dan pangkalan AS.
Tetapi dia tidak mengumumkan tindakan militer dengan mengatakan serangan Iran tidak menimbulkan korban.
"Tidak ada orang Amerika yang terluka dalam serangan semalam oleh rezim Iran," kata Trump, Rabu (8/1/2020).
"Iran tampaknya mundur, yang merupakan hal yang baik untuk semua pihak yang terkait," tambahnya.
Baca: AS Konfirmasi Bunuh Jenderal Qasem Soleimani, Iran Siapkan Balas Dendam, Perang Dunia 3?
Baca: Jenderal Qasem Soleimani Tewas di Tangan AS, Pemimpin Tertinggi Iran Bersumpah Akan Balas Dendam
Dia juga mengatakan bahwa kekuatan Amerika, baik militer maupun ekonomi, adalah pencegah terbaik.
"Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan hebat ini, tidak berarti kita harus menggunakannya." ucapnya.
Trump juga mengatakan bahwa AS akan segera menjatuhkan sanksi keuangan dan ekomoni tambahan kepada Iran hingga ‘Iran mengubah perilakunya’.
"Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya untuk terorisme," katanya.
"Dunia yang beradab harus mengirim pesan yang jelas dan terpadu ke rezim Iran.
Kampanye teror, pembunuhan, dan kekacauan Anda tidak akan ditoleransi lagi.
Itu tidak akan diizinkan untuk lebih jauh lagi."
(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)
