Gubernur Texas AS, Greg Abbott Serukan Warga Texas untuk Waspada Terkait Serangan Siber dari Iran

Gubernur Texas, Amerika Serikat (AS), Greg Abbott memperingatkan warga Texas untuk waspada terkait serangan siber dari Iran.


zoom-inlihat foto
gubernur-texas-as-greg-abbott-123.jpg
Twitter: @GovAbbott
Gubernur Texas Amerika Serikat (AS), Greg Abbott memperingatkan warga Texas untuk waspada terkait serangan siber dari Iran.


"Kita akan terus mengawasi dan kita akan terus melihat dan jika ada masalah, dan jika seseorang mencari untuk mengaktifkan senjata nuklir atau hal-hal lain, kita akan mengetahuinya sebelum mereka melakukannya."

AS Kirimkan Pasukan ke Timur Tengah

Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim sekitar 3,000 pasukan militer ke kawasan Timur Tengah beberapa jam setelah serangan AS terhadap Jenderal Pasukan Al-Quds, Qasem Soleimani.

Pengiriman 3000 pasukan AS ke Timur Tengah ini merupakan pasukan tambahan, dilaporkan oleh tiga pejabat pertahanan dan seorang pejabat militer AS yang dikutip NBC News, (4/1/2019).

Sebelumnya, AS telah mengirimkan pasukan militernya ke Timur Tengah usai ribuan orang massa menyerbu kompleks pertahanan AS.

Pengerahan pasukan militer tambahan berasal dari brigade pasukan udara 82nd Airbone Division yang berbasis di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.

Para prajurit tambahan ini akan digabungkan dengan sekitar 650 orang prajurit lain yang sebelumnya telah dikerahkan di wilayah tersebut dan telah tinggal di sana selama kurang lebih 60 hari, kata seorang pejabat pertahanan militer AS.

Brigade Pasukan Cepat Tanggap AS / The Immediate Respon Force ini akan menyebar di seluruh wilayah di Timur Tengah bersama sejumlah pasukannya yang berada di Irak dan sebagian lainnya di Kuwait.

"Seperti yang diumumkan sebelumnya, brigade Pasukan Cepat Tanggap dari Divisi 82nd Airbone telah disiagakan untuk mempersiapkan penempatan, dan saat ini sedang dikerahkan, " kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

"Brigade pasukan ini akan ditempatkan di Kuwait sebagai strategi dan tindakan pencegahan melawan segala usaha yang mengancam personel dan fasilitas Amerika Serikat, serta akan membantu dalam menyusun kekuatan cadangan."

Konfirmasi AS atas Penyerangan Qasem Soleimani

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan rilis resmi pernyataan penyerangan terhadap pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Islam / Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.

Atas perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan resmi membunuh Qasem Soleimani, perwira militer senior Iran yang juga menjabat Kepala Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force.

Islamic Revolutionary Guard Corps-Quds Force disebut sebagai organisasi teroris luar negeri, dalam rilis yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan, melalui situs defense.gov (2/1/2020).

Kebijakan membunuh Qasem Soleimani merupakan bagian dari strategi defensif pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi personilnya di luar negeri.

Menurut rilis Departemen Pertahanan AS, Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat Amerika dan para anggota lainnya di Irak dan sejumlah kawasan.

Kebijakan 'membunuh' Jenderal Qasem Soleimani hadir lantaran pimpinan besar Iran bersama Pasukan Quds-nya bertanggungjawab atas kematian ratusan orang Amerika dan sejumlah anggota lain.

Qasem Soleimani dianggap telah mengatur serangan terhadap pangkalan koalisi di Irak selama beberapa bulan terakhir.

Satu di antaranya adalah serangan pada 27 Desember 2019 yang berujung adanya korban tewas dan terluka dari pihak Amerika dan Irak.

Jenderal Qasem Soleimani disebut menyetujui agenda serangan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad yang terjadi pada minggu ini.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved