Gempa Bumi Berkekuatan 4.9 Guncang Iran di Dekat Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Gempa bumi berkekuatan 4.9 mengguncang daerah di sekitar fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran.


zoom-inlihat foto
gempa-bumi-iran-123.jpg
Tangkapan Layar: https://earthquake.usgs.gov/
Gempa bumi berkekuatan 4.9 skala richter mengguncang Iran di dekat fasilitas Pembangkit Listrik tenaga Nuklir


Tidak jelas apakah ada korban di pangkalan tempat Presiden Trump berkunjung pada Desember 2018 lalu.

"Ini adalah rudal jelajah atau rudal balistik jarak pendek," kata sumber senior militer AS di Irak, menurut laporan Fox News. "Di seluruh negeri." lanjutnya.

Menurut sumber pasukan militer di lokasi tersebut, pangkalan Al Asad dihantam oleh tiga rentetan rudal.

Dalam laporan selanjutnya, ada enam roket menghantam pangkalan militer al-Taji.

Laporan media lokal awalnya menyatakan bahwa lima roket menghantam pangkalan militer al-Taji, yang terletak 30 km utara Baghdad.

Sirene juga terdengar menggelegar di dalam konsulat AS di Erbil, di wilayah Kurdistan Irak, menurut Al Ghad TV.

Namun, reporter Kurdistan 24 Barzan Sadiq kemudian mencuitkan bahwa pangkalan al-Taji cukup tenang pada Selasa malam dan menyebut serangan yang diklaim kemungkinan hanya latihan.

Pasukan AS dikatakan secara khusus menargetkan Kataib Hezbollah (KH), sebuah faksi di dalam PMU. Sebagai tanggapan atas serangan berulang kali terhadap pasukan koalisi pimpinan-AS di Irak.

Tiga pangkalan KH yang ditargetkan, yakni di Irak dan dua di Suriah, keduanya termasuk fasilitas penyimpanan senjata dan lokasi komando dan kontrol yang digunakan KH untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan koalisi.

Trump mengatakan pasukan tentara harus tetap di pangkalan untuk mengawasi Iran.

"Saya ingin bisa mengawasi Iran," kata Trump dalam dan wawancara dengan CBS's Face the Nation pada Februari 2019.

"Kita akan terus mengawasi dan kita akan terus melihat dan jika ada masalah, dan jika seseorang mencari untuk mengaktifkan senjata nuklir atau hal-hal lain, kita akan mengetahuinya sebelum mereka melakukannya."

AS Kirimkan Pasukan ke Timur Tengah

Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim sekitar 3,000 pasukan militer ke kawasan Timur Tengah beberapa jam setelah serangan AS terhadap Jenderal Pasukan Al-Quds, Qasem Soleimani.

Pengiriman 3000 pasukan AS ke Timur Tengah ini merupakan pasukan tambahan, dilaporkan oleh tiga pejabat pertahanan dan seorang pejabat militer AS yang dikutip NBC News, (4/1/2019).

Sebelumnya, AS telah mengirimkan pasukan militernya ke Timur Tengah usai ribuan orang massa menyerbu kompleks pertahanan AS.

Pengerahan pasukan militer tambahan berasal dari brigade pasukan udara 82nd Airbone Division yang berbasis di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat.

Para prajurit tambahan ini akan digabungkan dengan sekitar 650 orang prajurit lain yang sebelumnya telah dikerahkan di wilayah tersebut dan telah tinggal di sana selama kurang lebih 60 hari, kata seorang pejabat pertahanan militer AS.

Brigade Pasukan Cepat Tanggap AS / The Immediate Respon Force ini akan menyebar di seluruh wilayah di Timur Tengah bersama sejumlah pasukannya yang berada di Irak dan sebagian lainnya di Kuwait.

"Seperti yang diumumkan sebelumnya, brigade Pasukan Cepat Tanggap dari Divisi 82nd Airbone telah disiagakan untuk mempersiapkan penempatan, dan saat ini sedang dikerahkan, " kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved