UI Benarkan Status Alumni Reynhard Sinaga, Dianggap Mencoreng, Sebut Perbuatan Predator Seks Biadab

Netizen sebut Reynhard Sinaga Alumnus Universitas Indonesia, pihak kampus beri konfirmasi, benarkan soal statusnya.


zoom-inlihat foto
reynhard-sinaga-dijatuhi-hukuman-seumur-hidup.jpg
GREATER MANCHESTER POLICE vis BBC
Pengadilan Manchester menjatuhkan hukuman seumur hidup atas Reynhard Sinaga dalam empat sidang terpisah sejak Juni 2018 sampai Desember 2019


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Netizen sebut Reynhard Sinaga Alumnus Universitas Indonesia, pihak kampus beri konfirmasi, benarkan soal statusnya.

Pria asal Indonesia bernama Reynhard Sinaga dinyatakan dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris pada Senin (6/1/2020).

Reynhard Sinaga dihukum seumur hidup karena terbukti dalam 159 kasus perkosaan.

Ia juga melakukan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Semua ia lakukan selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di antaranya bahkan sejumlah korban diperkosa berkali-kali.

Kasus tersebut pun ramai di media sosial Twitter.

Salah satu akun Twitter @nibrasnada menyebutkan bahwa Reynhard merupakan alumnus Universitas Indonesia.

"Reynhard Sinaga anak UI ternyata ya...".

Menanggapi hal itu, Kepala Humas dan KIP UI Dr. Rifelly Dewi Astuti mengatakan, Reynhard Sinaga benar adalah alumni dari Universitas Indonesia (UI), namun ia tidak menyebutkan secara gamblang jurusan dan lulusan tahun berapa.

Terkait dengan perbuatan Reynhard, menurutnya tidak ada sangkut pautnya dengan UI.

"Bahwa meski yang bersangkutan alumni Universita Indonesia, perbuatannya sama sekali tidak terkait dengan statusnya sebagai alumni Universitas Indonesia," kata Rifelly, Selasa (7/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Mengenal Efek Bahaya GHB, Rape Drugs yang Diduga Digunakan Reynhard Sinaga dalam Melancarkan Aksinya

Pihak Universitas Indonesia juga mengutuk perbuatan Reynhard sebagai perbuatan biadab.

Sebab, hal itu bertentangan dengan hukum dan kemanusiaan.

"Sekaligus ikut prihatin atas peristiwa yang dialami para korban," lanjutnya.

Selain menghormati putusan pengadilan tersebut, UI berkomitmen melaksanakan tugas pengajaran.

"Pendidikan utamanya mendidik generasi muda yang berintelektualitas tinggi dan berbudi luhur selaku penerus bangsa," tutupnya.

Reynhard Sinaga (Kiri) memperkosa ratusan korban pria di apartemennya. Salah satu korban mengakui digigit dan ditarik-tarik olehnya saat berusaha kabur
Reynhard Sinaga (Kiri) memperkosa ratusan korban pria di apartemennya. Salah satu korban mengakui digigit dan ditarik-tarik olehnya saat berusaha kabur (Greater Manchester Police)

Kasus perkosaan terbesar

Meski Reynhard sempat menyangkal bahwa dirinya melakukan tindakan tersebut atas dasar suka sama suka, namun hakim menyebut bahwa korban tidak berpartisipasi dalam hubungan seksual ini, bahkan sebagian korban terdengar mendengkur.

Pejabat dari unit kejahatan khusus, Kepolisian Manchester Raya, Mabs Hussain, menjelaskan bahwa perkosaan berantai ini adalah "kasus perkosaan terbesar dalam sejarah hukum Inggris".

Hussain menyampaikan, bukti menunjukkan kemungkinan korban dapat mencapai 190 orang termasuk 48 orang yang kasusnya telah disidangkan melalui empat persidangan terpisah mulai Juni 2018-Desember 2019.

Prosesi persidangan atas kejadian perkosaan dan kekerasan seksual ini, diketahui ada sejumlah tahap sidang yang harus dijalani.

Sidang tahap pertama dimulai pada tanggal 1 Juni-10 Juli 2018 atas 13 korban dengan 30 dakwaan perkosaan dan dua serangan seksual.

Tahap kedua dilaksanakan pada 1 April-7 Mei 2019 dengan mendatangkan 12 korban, dan tahap ketiga pada 16 September-4 Oktober 2019 dengan 10 korban.

Total terdapat 159 dakwaan atas 48 korban pria di mana sebagian korban diperkosa berkali-kali.

Apa Itu Obat GHB, Rape Drug yang Digunakan Reynhard Sinaga?

Seorang pria asal Indonesia, Reynhard Sinaga, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester di Inggris.

Reynhard diketahui melakukan 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria dalam rentang waktu dua setengah tahun sejak 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.

Baca: Gara-gara Kasus WNI Diadili di Inggris, Akun Instagram Reynhard Sinaga Lainnya Diserbu Netizen

Menurut keterangan Kepolisian Manchester, Reynhard mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk di dekat apartemennya.

Reynhard kemudian memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB (gamma-hydroxybutyrate).

GHB (gamma-hydroxybutyrate)

Pakar adiksi dan peneliti obat-obatan terlarang dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, mengatakan bahwa GHB marak digunakan di Eropa sekitar tahun 1990-an.

“Biasanya digunakan di klub atau tempat hiburan malam,” tutur Hari, Selasa (7/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Reynhard dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester karena terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korbannya dengan cara memasukkan obat bius ke minuman korbannya.
Reynhard dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester karena terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korbannya dengan cara memasukkan obat bius ke minuman korbannya. (Kompas.com)

Hari menjelaskan, GHB merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter).

Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol.

“Efeknya bikin teler, bikin rileks. Kalau digunakan sampai overdosis bisa mengganggu tingkat kesadaran, juga mengganggu pernapasan yang berakibat kematian,” tambahnya.

Secara medis, GHB dulu pernah digunakan sebagai obat narkolepsi. Namun, terang Hari, saat ini GHB sudah tidak pernah lagi digunakan dalam ranah medis.

GBL (gamma-butyrolactone)

Selain GHB, senyawa lain yang kerap digunakan dalam praktik serupa adalah GBL (gamma-butyrolactone). Menurut Hari, keduanya kerap disebut sebagai rape drugs karena memang digunakan untuk kepentingan pemerkosaan.

“Praktik yang marak di Eropa, di klub atau tempat hiburan malam, mereka (pelaku pemerkosaan) mengincar seseorang, baik perempuan maupun laki-laki, kemudian memberikan minuman yang telah dicampur GHB atau GBL,” tutur Hari.

Kedua senyawa tersebut tidak memiliki warna dan cenderung tidak memiliki rasa sehingga rasanya tersamarkan ketika dicampur dengan minuman beralkohol.

“Efeknya cepat, sekitar lima menit.

Tereliminasi dari tubuh sekitar satu jam.

Masalahnya, ketika high-nya cepat dan turunnya cepat, orang menggunakannya secara berulang-ulang.

Padahal, di dalam tubuh zat ini bersifat akumulatif,” papar Hari.

GHB dalam kasus Reynhard Sinaga

Dalam kasus Reynhard, Hari menganalisis, pelaku menggunakan GHB agar para korban tidak sadarkan diri.

“Mereka (para korban) sengaja dibikin ovedosis sehingga tidak sadar, dan akhirnya dilakukan pemerkosaan seperti itu,” lanjutnya.

Baca: Kejahatan Reynhard Sinaga Terungkap Berkat Pria Ini: Korban Mengaku Digigit saat Berusaha Kabur

Hari menjelaskan bahwa di Eropa, adalah hal yang cukup biasa GHB digunakan oleh seorang yang gay dalam chemsex (chemical sex) untuk pengalaman seksual.

Obat ini biasanya digunakan di pub atau klub-klub malam.

Apakah sulit untuk mendapatkan GHB?

Hari menuturkan bahwa GHB didapatkan lewat farmasi gelap. GHB dan GBL merupakan barang ilegal.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta/Ardi Priyatno Utomo/Sri Anindiati Nursastri)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved