TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hujan deras sambut pergantian tahun di willayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hal tersebut menyebabkan sejumlah titik di Jabodetabek mengalami banjir sejak Rabu, (1/1/2020).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.
Ketujuhnya adalah Kelurahan Makasar, Kelurahan Pinang Ranti, Halim Perdana Kusuma, Kampung Melayu, Rorotan, Rawa Buaya, dan Manggarai Selatan.
Baca: Viral Video Kisah Pria Terjang Banjir Demi Beri Bantuan Bawakan Makanan untuk Teman-temannya
Baca: Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang, Presiden Jokowi Serukan Kerja Bersama
Selain Jakarta, banjir juga melanda Bekasi, Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Hingga artikel ini diunggah pada Kamis (2/1/2020), Jakarta dan sekitarnya masih tergenang banjir.
Untuk mencegah banjir, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam debat Pilkada pada (27/11/2017) sempat menyampaikan strateginya.
Yaitu dengan program Zero Run Off atau nol limpahan untuk menangani masalah banjir sekaligus krisis air Jakarta.
Zero Run Off, air hujan dimasukkan dalam tanah melalui sumur resapan
Baca: Gaya Kece Yuni Shara Saat Kebanjiran Viral, Ternyata Sempat Kesetrum Juga
Baca: Catat! Berikut Daftar Rute KRL yang Dialihkan Akibat Banjir Pada Kamis 2 Januari 2020
Dikutip dari kanal YouTube Official iNews dalam acara Debat Pilkada II, Anies menjelaskan program Zero Run Off.
Anies mengatakan jika konsep Zero Run Off menggunakan vertical drainage, yaitu dimana air hujan dimasukkan ke bumi menggukan sumur resapan, bukan dialirkan ke laut.
"Mengenai air, konsepnya adalah vertical drainage. Air hujan ini rahmah dari Allah, dari Tuhan. Rahmah yang diturunkan untuk dimasukkan ke bumi bukan sesegera mungkin dikirim ke laut. Yang dilakukan sekarang masuk kirimkan ke laut," ujarnya dilansir melalui YouTube OfficialiNews, Jumat (27/1/2017).
Konsep tersebut diyakini Anies akan mampu meningkatkan daerah resapan dan cadangan air untuk DKI Jakarta.
"Bumi kita tidak diresapi oleh air karena itu yang kita lakukan adalah memperbanyak sumur-sumur resapan di tiap kampung, ditiap rumah, di tiap jalan," ungkap Anies.
Tak hanya diinstalasi di setiap kampung, rumah, dan jalan, Anies menegaskan sumur resapan juga akan dibangun di samping kanal-kanal sungai.
"Disamping kanal-kanal dan sungai pun kita siapkan lubang kedalam. Sehingga tanah dibawah Jakarta berisi air kembali," ujarnya.
Anies juga menyampaikan, strategi vertical drainage tersebut lebih cocok digunakan di DKI Jakarta daripada horizontal drainage.
"Hari ini tanah di Jakarta makin sedikit air karena satu penyedotan yang kedua suplai masuk kedalamnya hampir tidak ada. Karena konsep yang dilakukan adalah horisontal drainage. Dialirkan secara horisontal, efeknya dikirimkan semua kelaut," imbuh sang mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Banjir masih ancam Jakarta
Baca: Hotman Paris Liburan di Bali, Begini Nasib Mobil Mewah Miliknya Saat Jakarta Dilanda Banjir
Baca: Ini Bedanya Kondisi Banjir Jakarta dan Jepang, Negeri Sakura Banjirnya Jernih seperti Kolam Renang
Dikutip dari Tribunnews.com, sebanyak 31 ribu warga dari berbagai wilayah di Jakarta telah mengungsi akibat banjir.