Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang, Presiden Jokowi Serukan Kerja Bersama

Korban banjir Jabodetabek mencapai 16 orang, Presiden Joko Widodo serukan untuk kerja bersama


zoom-inlihat foto
jokowi-dan-banjir-123.jpg
Kolase Foto (Kompas.com dan BNPB)
Korban banjir Jabodetabek capai 16 orang, Presiden Jokowi serukan kerja bersama


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Banjir yang menggenang beberapa hari terakhir ini di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya telah memakan korban mencapai 16 orang.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir.

“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020), dilansir Kompas.com.

Merespon peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa permasalahan ini merupakan bentuk dari kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia.

Presiden Joko Widodo meminta semua kalangan bekerja sama untuk menangani masalah banjir.

"Ini harus dikerjakan bersama-sama. Pemerintah pusat, Pemprov, pemerintah kabupaten dan kota semuanya bekerja sama dalam menangani ini," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020), dilansir oleh Kompas.com.

Jokowi juga mengatakan bahwa masalah banjir tak terlepas dari kesalahan "membuang sampah di sembarang tempat."

"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca: UPDATE Banjir Jabodetabek, BPNB Catat Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 16 Orang

Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam
Banjir masih menggenang wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/1/2020) malam (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN)

Jokowi Serukan Kerja Bersama

Joko Widodo meminta sejumlah aparatur negara untuk bekerja sama menangani masalah banjir di Jakarta dan sekitarnya.

Ia mengharapkan adanya kerja bersama dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek yang bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.

Kendati demikian, untuk saat ini, Presiden meminta proses evakuasi didahulukan.

Hal ini mengingat kebutuhan mendesak bagi korban terdampak banjir agar selamat terlebih dahulu.

"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," sambung Jokowi.

Hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020), telah mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jabodetabek.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat, sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat banjir.

“Saat ini BNPB masih terus melakukan pendataan dari berbagai sumber dan kemungkinan jumlah korban bisa bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Selasa (2/1/2020).

Baca: Aktris Callista Wijaya Jadi Korban Janji Manis Jiwasraya, Butuh Cairkan Dana untuk Obati Ibunya

Imbauan PLN: 5 Hal Penting Perlu Dilakukan saat Banjir

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengimbau masyarakat melakukan 5 hal penting bagi warga yang tinggal di wilayah terdampak banjir.

Melalui General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta, Ikhsan Asaad, masyarakat dihimbau melakukan 5 hal untuk memastikan wilayah terdampak banjir di sekitarnya tidak memberikan akibat besar lainnya.

Berikut adalah 5 hal penting yang perlu dilakukan bagi warga yang tinggal di wilayah terdampak banjir:

1. Matikan Listrik

Apabila warga yang tinggal di daerah yang mulai tergenang air, maka diharuskan mematikan aliran listrik.

2. Cabut Semua Peralatan Listrik dari Stop Kontak

Warga juga dianjurkan untuk melihat stop kontak yang harus bebas dari peralatan listrik.

PLN menganjurkan warga untuk mencabut semua peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak.

Baca: Catat! Berikut Daftar Rute KRL yang Dialihkan Akibat Banjir Pada Kamis 2 Januari 2020

3. Naikkan Alat Elektronik ke Tempat Aman

PLN juga mengimbau kepada warga agar mengamankan alat elektroniknya.

Warga dianjurkan untuk memindahkan alat elektroniknya ke tempat yang lebih aman.

Aman yang dimaksud adalah alat elektronik tidak sampai terkena air.

Baca: Ini Bedanya Kondisi Banjir Jakarta dan Jepang, Negeri Sakura Banjirnya Jernih seperti Kolam Renang

4. Hubungi PLN Apabila Saluran Listrik Belum Mati

Bagi warga yang tinggal di daerah yang telah tergenang banjir segera hubungi PLN apabila listrik masih menyala.

Warga bisa menghubungi Contact Center PLN di 123.

Selain itu, warga juga bisa membuka aplikasi PLN Mobile atau mengunjungi Kantor PLN terdekat.

Warga diharuskan memastikan bahwa listrik harus padam di daerah yang telah tergenang banjir.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Ghana Kwame Nkrumah Lolos Percobaan Pembunuhan untuk Kali Kelima

Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020)
Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020) (DOKUMENTASI BNPB)

5. Pastikan Alat Elektronik dan Jaringan Listrik dalam Keadaan Kering

Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering.

PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik.

"PLN dan perwakilan warga nantinya akan menandatangani berita acara penormalan aliran listrik bila semua perangkat listrik dari sisi warga maupun PLN sudah sama-sama siap," kata Ikhsan.

Sebelumnya, Ikhsan mengatakan hal pemadaman ini dilakukan demi keselamatan masyarakat agar terhindar dari bahaya arus listrik.

"Hingga pukul 9.30 WIB, PLN memadamkan listrik di 724 wilayah Jakarta yang mengalami banjir," ujarnya.

Adapun wilayah yang mengalami pemadaman adalah Karet Pasar Baru Barat dan sekitarnya, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, dan Perum Billy Moon 3 Pondok kelapa.

Kemudian pemadaman juga dilakukan di Jalan Kebon Jeruk Raya, Kompleka Jati Bening, Jalan Raya Daan Mogot Kalideres, Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perum Taman Bougenville, Jalan Raya Daan Mogot, Perum Taman Wiana Jatibening dan Perum Pinewood Wibawamukti.

"Kami turut prihatin atas musibah ini, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik," tutur Ikhsan.

"Kami juga mohon maaf dan pengertian warga untuk daerah yang terdampak pemadaman listrik disekitar atau dekat lokasi banjir, hal ini terpaksa kami lakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir," tambah dia.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha) via Kompas.com





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved