Air bersih ini mereka pakai untuk mencuci peralatan masak dan makan, seperti panci, wajan, piring, gelas, dan sebagainya.
Kurangnya pasokan air bersih membuat warga membeli air putih kemasan untuk konsumsi sementara.
Setelah air surut pukul 05.00 WIB dini hari, Pupu membersihkan rumahnya dengan hati-hati.
Sebab ia juga mendapatkan ular dan belut masuk ke dalam rumahnya yang terbawa oleh banjir.
Baca: Leptospirosis
Baca: Tes Kepribadian - Anjing atau Kucing? Gambar Pertama yang Kamu Lihat Ungkap Siapa Kamu Sebenarnya
Disisi lain para korban banjir di Cipinang Melayu membutuhkan baju layak pakai.
Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaiman mengatakan, baju layak pakaiu yang tersedia di posko pengungsian di Masjid Universitas Borobudur tak mencukupi kebutuhan para mengungsi.
Hingga Kamis (2/1/2020) pagi, tercatat 926 warga Cipinang Melayu mengungsi di Masjid Universitas Borobudur.
“Mungkin ada beberapa pakaian layak pakai yang kurang,”
“Karena kondisi rumah terendam dan juga pakaian banyak yang tidak sempat dibawa,” kata Agus saat ditemui di Masjid Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis.
Baca: Korban Meninggal Banjir Jabodetabek Capai 16 Orang, Presiden Jokowi Serukan Kerja Bersama
Baca: Albert Arenas Ovejero
Menurut catatan Badan Nasional Penanggunalangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh kelurahan dari empat kecamatan di Jakarta dilaporkan terendam banjir.
Ketujuh kelurahan itu tersebar di Jakarta Pusat, Selatan, Utara dan mayoritas Jakarta Timur.
Ketujuhnya adalah:
- Kelurahan Makasar,
- Kelurahan Pinang Ranti,
- Halim Perdana Kusuma,
- Kampung Melayu,
- Rorotan,
- Rawa Buaya, dan
- Manggarai Selatan.
Selain di Jakarta, banjir juga melanda merendam sejumlah daerah di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Lebak.
Masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan seperti obat-obatan hingga selimut untuk korban banjir, bisa meletakkan bantuannya ke posko logistik di lima wilayah DKI Jakarta.
(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)