Sungai sepanjang 6.300 meter ini adalah sumber utama transportasi dan irigasi di Tiongkok.
Banjir Jiangsu-Anhui pada tahun 1911 terjadi ketika sungai Yangtze dan Huai mulai banjir pada saat yang sama.
Bencana ini merenggut hingga 100 ribu jiwa, menyebabkan sekitar 375 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan menyebabkan kerugian harta benda yang parah.
3. Banjir Delta Sungai Merah, Vietnam Utara (1971)
Ketika itu terjadi pada tahun 1971, banjir Delta Sungai Merah tidak mendapatkan perhatian internasional seperti Perang Vietnam.
Banjir ini menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa, sebagian besar di kota Hanoi.
Butuh beberapa tahun bagi Vietnam untuk pulih dari bencana.
Terutama karena pemerintah dan orang-orang di negara yang dilanda perang sudah menghadapi kesulitan besar.
2. Banjir Sungai Kuning, China (1887)
Sungai kuning mengalami banjir besar pada 28 September 1887.
Banjir ini diperkirakan telah menewaskan antara 900 ribu dan 2 juta orang.
Sekitar 2 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Lahan pertanian dan beberapa kota kecil hancur total. Tidak heran Sungai Kuning dijuluki "Kesedihan Tiongkok."
1. Banjir China, China (1931)
Sejauh ini banjir paling mematikan dalam sejarah kemanusiaan yang diketahui.
Kekeringan selama 2 tahun diikuti oleh badai salju lebat, bahkan hujan lebat dan aktivitas topan yang tinggi.
Pada Juli 1931, tiga sungai terbesar di Cina (Yangtze, Sungai Kuning, dan Huai) mengalir di atas batas maksimumnya.
Diperkirakan telah membunuh 1 juta hingga 4 juta orang, sebagian besar karena kelaparan dan penyakit.
Banjir menghancurkan tanaman dan air yang tercemar membawa penyakit menular seperti disentri dan tipus ke masyarakat luas.
Setelah banjir 1931, pemerintah Cina menyadari pentingnya sistem manajemen bencana yang efektif.
Negara ini kemudian menetapkan Sistem Manajemen Bencana yang Efisien untuk menangani setiap bencana alam semacam itu.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)(Intisari/Muflika NUr Fuaddah)