12 Gadis di Satu SMP Hamil Bersamaan, Ternyata dalam Sebulan 100 Kondom Terjual di Sekitar Sekolah

Di satu sekolah 12 gadis belia hamil bersamaan, setelah disurvei ternyata 100 kondom terjual dalam sebulan di sekitar sekolah dan kampus.


zoom-inlihat foto
12-gadis-di-satu-smp-hamil-bersamaan-ternyata-dalam-sebulan-100-kondom-terjual-di-sekitar-sekolah.jpg
YouTube/Tribunnews
12 Gadis di Satu SMP Hamil Bersamaan, Ternyata dalam Sebulan 100 Kondom Terjual di Sekitar Sekolah


TRIBUNNEWSWIKI.COM - 12 gadis belia di satu SMP ini hamil bersamaan, setelah disurvei ternyata dalam sebulan 100 kondom terjual di sekitar sekolah.

Dalam waktu yang bersamaan, sebanyak 12 gadis di satu sekolah sedang hamil.

Kehamilan 12 gadis di satu sekolah tersebut lantas mencuri perhatian banyak pihak.

Setelah disurvei oleh LSM ternyata ditemukan sebuah fakta mencengangkan lainnya.

Di apotek dekat sekolah, kampus dan kosan, setiap bulan 100 kondom laku terjual.

Hal mengejutkan terjadi di salah satu sekolah menengah di Lampung.

Ditemukan 12 siswi di satu sekolah yang sama dalam kondisi hamil.

Baca: Kakek 74 Tahun Ini Menyesal Nikahi Gadis 21 Tahun, Ternyata Gadis Itu Lakukan Ini pada Pria Tua Lain

Baca: Gadis 14 Tahun Diperkosa Ayah Kandungnya, Pelaku Mengaku Kesal Putrinya Sudah Tak Perawan

Dilansir oleh Tribun Lampung, temuan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung ini cukup mencengangkan.

Hal ini berkaitan dengan adanya pergaulan bebas yang terjadi pada anak muda masa kini.

Pergaulan bebas ini cukup riskan, terutama di lingkungan anak sekolah, kampus, maupun anak kos.

Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani menyampaikan dirinya pernah melakukan survei ke apotek di sekitaran kampus dan kosan.

Hasil survei yang dilakukannya pun mendapati temuan ternyata barang yang paling laris dibeli adalah kondom dan testpack atau alat tes kehamilan.

Ilustrasi
Ilustrasi (uhhospitals.org)

Bahkan Hafsah mengatakan, tak tanggung-tanggung 100 kondom terjual dalam satu bulan.

Menurutnya, hal ini jelas sangat memprihatikan.

Bahkan diakuinya, ada kejadian satu sekolah menengah pertama di Lampung sebanyak 12 anak didik hamil.

Siswi yang ditemukan hamil itu pun terjadi merata di kelas VII, VIII, dan IX.

"Sekolah bilang bersih, tapi dicek di guru BK, ternyata ada muridnya yang hamil," kata Hafsah, seperti dikutip dari Tribun Lampung.

"Siswi SMP ada 12 yang hamil di satu sekolah. Itu ada di salah satu kabupaten di Lampung," terangnya.

Tak hanya terjadi pada siswi SMP saja, kejadian anak sekolah yang ditemukan hamil juga terjadi pada siswi SMA di Lampung.

ilustrasi gadis
ilustrasi gadis (ibntiimes.co.in)

Menurut pantauan PKBI, persoalan kehamilan di luar nikah pada kalangan pelajar ini terjadi merata di banyak sekolah.

Baik di sekolah di Kota Bandar Lampung maupun di daerah kabupaten.

"Hampir di setiap sekolah ada persoalan kehamilan di luar nikah tadi. Bahkan beberapa kasus terjadi di SMP," ujar Koordinator Pencegahan HIV PKBI Lampung, Rachmat Cahya Aji.

Dari penatauannya, ia pun menceritakan pernah ada temuan kasus serupa yang menimpa 10 siswi SMA.

Dalam satu tahun, ada sepuluh kasus kehamilan yang tak diinginkan terjadi di satu sekolah yang sama.

"Ada sekolah yang dalam lima tahun terakhir tidak ada kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus 10 siswi SMA hamil itu terjadi pada 2016, itu terjadi di satu SMA," ungkapnya.

Umumnya, para pelajar ini hamil dengan pacarnya, yang rata-rata juga masih sama-sama usia pelajar atau mahasiswa.

Kasus ini pun cukup membuat miris karena banyaknya temuan pelajar yang hamil di luar nikah.

Baca: Hamil Selama 46 Tahun, Nenek Ini Rasakan Kontraksi dan Akhirnya Melahirkan, Begini Kondisi Sang Bayi

Baca: Gadis 10 Tahun Ini Sering Ngeluh Sakit Perut, Setelah Diperiksa Dokter Ternyata Sudah Hamil 8 Bulan

Terlebih lagi bila para siswi tersebut adalah korban dari perbuatan orang dewasa.

Kasus kekerasan terhadap anak, termasuk hamil di usia anak ini dikatakan terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut Aji, semua hal ini berkaitan erat dengan kurangnya pengawasan orangtua pada anak.

Kondisi rumah atau hubungan orangtua dan anak yang tak nyaman akan membuat anak mencari kenyamanan lain di luar rumah.

Pada akhirnya bisa membuat mereka terjerumus ke hal-hal negatif seperti seks bebas.

Hal ini sesungguhnya bisa dicegah dengan adanya edukasi dini pada para pelajar ini mengenai kesehatan reproduksi.

Lagi Berduaan dalam Kamar Kos Bersama
Lagi Berduaan dalam Kamar Kos Bersama (TRIBUNMEDAN)

Hafsah menerangkan, bahwa pada dasarnya sekolah memegang peranan penting untuk melakukan edukasi tersebut kepada siswanya agar mencegah adanya pergaulan bebas.

Aji menambahkan, pengetahuan pelajar tentang kesehatan reproduksi memang masih minim. Hal ini dikarenakan pendidikan seks masih dianggap tabu.

"Sehingga banyak remaja tidak mengetahui akibat dari perilaku seks yang berisiko, yang mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan," ujarnya.

Untuk itu, pihak PKBI pun telah menyelenggarakan adanya program konseling kesehatan reproduksi.

Program ini tidak hanya memberikan buku, tetapi juga mengajari guru cara mentransfer isi buku tersebut kepada siswanya.

Program ini pun telah dijalankan di beberapa sekolah di Bandar Lampung sejak Agustus lalu.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)(Bangkapos/Heribertus Sulis)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved