Pimpinan kepolisian White Settlement, JP Bevering memuji 'aksi pahlawan' seseorang yang berusaha mengkonfrontir pelaku sebelum menembakkan senjatanya.
Komentar Pengunjung Gereja
Kepada New York Times, Jack Cummings, pendeta gereja tersebut mengatakan bahwa aksi pelaku bersenjata tersebut pada awalnya terlihat mencurigakan.
Pelaku juga pada awalnya terlihat menarik sejumlah perhatian tim keamanan gereja.
Pihak keamanan gereja yang terdiri dari sukarelawan jemaat gereja mempunyai izin untuk membawa senjata api,
"Mereka menyelamatkan banyak nyawa hari ini karena peristiwa ini bisa jadi akan berujung pada pembantaian massal", ujar Cummings.
Tanggapan Gubernur Texas
Sementara itu, Gubernur Texas, Amerika Serikat, Greg Abbor mengomentari kejadian penembakan ini.
Greg Abbot menyebut penembakan ini sebagai "aksi biadab yang kejam".
"Bangunan ibadah merupakan tempat yang suci, dan saya bersyukur kepada para anggota gereja yang dengan cepat menjatuhkan pelaku dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak, kata Abbott.
Pada bulan September 2019, telah muncul regulasi baru di Texas, Amerika Serikat yang mengizinkan pemilik pistol yang terdaftar yang membawanya di tempat-tempat ibadah.
Insiden Penembakan di Amerika Serikat
Wilayah Texas telah mengalami banyak insiden penembakan massal tahun ini.
Pada bulan Agustus 2019, 22 orang meninggal dunia dan 24 orang terluka dalam serangan di Walmart El Paso.
Masih pada bulan yang sama, seorang penembak membunuh 7 dan melukai 20 roang di daerah Odessa-Midland.
Sementara pada tahun 2017, 26 warga terbunuh di sebuah Geraja Baptis di Sutherland Springs.
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)