Tak Suka Berseragam Loreng, 3 Pemuda Papua Mundur dari Pendidikan Militer, TNI: Seleksi Alam

Sepele karena tak suka berseragam loreng, 3 pemuda papua mundur dari pendidikan militer, TNI: seleksi alam.


zoom-inlihat foto
tni-minta-keluar-dari-pendidikan-militer.jpg
facebook.com/MetemkoManuel
Sepele karena tak suka berseragam loreng, 3 pemuda papua mundur dari pendidikan militer, TNI: seleksi alam.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Karena tak suka berseragam loreng, 3 pemuda Papua mundur dari pendidikan militer, TNI: seleksi alam.

Sebuah video beredar tentang tiga pemuda Papua yang minta mundur dari pendidikan militer.

Video yang diunggah oleh akun Facebook Manuel Matemko pada Kamis (26/12/2019) tersebut kemudian menjadi viral.

Dalam video berdurasi 7 menit 16 detik itu, tampak tiga orang pemuda berseragam loreng duduk bersila di hadapan sang perekam yang diketahui merupakan seorang komandan.

Awalnya komandan tersebut menanyai seorang pemuda bernama Yohanes.

Baca: Nekat ke Sarang Suku Kanibal di Papua, Kopassus Ini Ketakutan Hampir Dimakan, Akhirnya Malah Begini

Baca: Kisah Satu-satunya Kopassus yang Selamat, Perang di Hutan Papua, Bertahan Hidup di Kumpulan Jenazah

"Terus, niat sekarang bagaimana?" tanya sang komandan.

"Siap! Sekarang niat sama, pulang," jawab Yohanes.

"Tapi pakai baju loreng rasa bagaimana?" tanya sang komandan lagi.

"Siap! Rasa tidak mau. Saya niat pulang," jawab Yohanes.

Setelah bertanya kepada Yohanes, sang komandan kemudian bertanya pada Tamius Tabuni.

"Ya, kalau Tamius Tabuni? waktu datang ke sini pakai baju loreng bagaimana?" tanya sang komandan.

"Siap. Saya tidak senang," jawab Tamius.

Pemuda Papua yang minta keluar dari pendidikan militer gara-gara baju loreng
Pemuda Papua yang minta keluar dari pendidikan militer gara-gara baju loreng (Facebook Manuel Matemko)

Usai mendengar jawaban Yohanes dan Tamius, sang komandan tampak memberi motivasi dengan mengatakan bahwasannya menjadi tentara merupakan karunia dari Tuhan.

"Tapi setelah lulus? Kan Tuhan kasih pekerjaan. Lulus itu semua maksud Tuhan. Kita manusia tidak punya apa-apa, tidak tahu. Tuhan punya maksud untuk kita jadi tentara. Itu luar biasa. Itu karunia dari Tuhan. Bagaimana betul tidak Yohanes?" jelas sang komandan.

Ditanyai seperti itu, Yohanes tampak membenarkan. Namun demikian, Yohanes tetap punya pandangan sendiri.

"Siap komandan! Begitu juga tapi kalau tempat yang sudah diizinkan, berarti dia kerjanya rajin. Kalau tempat Tuhan kita tidak diizinkan masuk tetap begitu. Ada yang pemalas-pemalas, ada yang mengundurkan diri, begitu. Pendapat saya. Tuhan itu begitu, menurut pendapat saya, " ujar Yohanes.

Setelah bercakap dengan Yohanes, sang komandan lalu beralih untuk menanyai pemuda lainnya yang bernama Denius.

"Kalau Denius masih lanjut to?" tanya sang komandan.

"Saya harus minta izin ke orang tua dulu," jawab Denius.

"Nanti kita telepon saja," ujar sang komandan memberikan pilihan.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved