TRIBUNNEWSWIKI.COM – Belasan rumah di Trenggalek kondisinya rusak dengan banyak retakan.
Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (27/12/2019)
Dikutip dari Kompas.com, retaknya belasan rumah warga tersebut dikarenakan bencana tanah bergerak.
Kepala desa Melis Ferry Adi Kusuma mengatakan, sebanyak 15 rumah di desnya mengalami kerusakan akibat tanah bergerak.
Baca: Momen Sedih Ashanty Tak Siap Relakan Aurel Hermansyah Menikah: Enggak Ikhlas, Tapikan Harus Ya
Baca: Liga Inggris Pekan 19: Manchester City Kembali Tumbang, Saatnya Liverpool Klaim Juara?
Tembok serta lantai pemukiman warga ini mengalami retak ringan.
Lima rumah diantaranya mengalami kerusakan yang mengkhawatirkan akibat retak-retak.
Ada juga yang mengalami kerusakan cukup parah sehingga ditinggalkan oleh pemiliknya.
“Lima bangunan milik warga retak di bagian dinding dan lantai.”
“Sedangkan lainnya, sudah mulai retak dan berpotensi lebih parah lagi,” kata Ferry Adi Kusuma, pada Jumat (27/12/2019).
Baca: Gara-gara Logo, Putri Bruce Lee Tuntut Restoran Cepat Saji China Rp 420 Miliar
Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini Sabtu 28 Desember 2019, Waspada Hujan Petir di Bandung & Banjarmasin
Rumah warga yang mengalami kerusakan parah akibat tanah bergerak adalah milik Sujiati (54).
Ia tinggal di RT 09, RW 04 desa Melis.
Rumah yang tergolong sederhana ini mengalami kerusakan cukup parah, di bagian halaman, menjalar ke teras hingga dalam rumah.
Lantai dan tembok milik Sujiati tersebut retak dengan lebar sekitar 5 cm-50 cm, dengan kedalaman mencapai 1 meter hingga lebih.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 28 Desember 2019: Virgo Coba Olahraga Baru, Libra Kendalikan Hati
Baca: Peringkat 6 Zodiak yang Paling Memahami Dirinya Sendiri, Cek Zodiakmu!
Akibat retakan tersebut, pintu rumah tak bisa ditutup rapat maupun dibuka lebar.
Karena Sujiati merasa khawatir, ia memilih meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari lokasi.
“Ngoten niku, pintu sampun mboten kenging dibuka, nggih mboten kenging ditutup. Keganjel mester rusak
(Seperti itu, pintu sudah tidak bisa dibuka, juga tidak bisa ditutup. Terganjal lantai yang rusak),” ujar Sujiati saat rumahnya ditinjau oleh satuan Polsek Gandusari, Jumat.
Baca: Pengacara Novel Baswedan: Kepolisian Harus Segera Mengungkap Jenderal dan Aktor Intelektualis Lain
Baca: Dua Anggota Polri Aktif Jadi Tersangka Penyerangan Novel Baswedan, Polri Didesak Ungkap Motif Pelaku
Sementara itu, rumah warga lain bernama Tasmi (60) juga mengalami kerusakan parah.
Bagian tembok seluruh ruangan mengalami retak hingga merusak pilar plafon.
Tasmi merasa khawatir.
Sebab setiap hari proses tanah retak tarus terjadi, dan keretakan tembok semakin labar.
Meski demikian, pemilik rumah belum mengungsi, dan masih menempati rumah yang rusak ini karena dinilai masih dalam batas aman.
Baca: Marko Simic Perpanjang Kontrak dengan Persija Jakarta, Tolak Kesempatan Main Bersama 2 Klub Eropa
Baca: Heboh Akun Twitter Kominfo Muncul di Situs Pornohub, Begini Klarifikasi Kementerian
“Plafon bagian ruang tengah dan bagian kamar, baru tadi pagi jatuh.”
“Dan retak sampai sekarang masih bertambah,” kata Tasmi.
Kejadian ini mulai terlihat sejak beberapa pecan lalu setelah hujan mengguyur wilayah ini.
Tanah retak semakin parah hingga menjalar merusak permukiman, mulai terjadi sekitar empat hingga Eenam hari terakhir.
Lokasi terjadinya tanah bergerak ini berada di dataran dan jauh dari pegunungan.
Baca: Demi Biayai Suami yang Lumpuh Total, Perempuan Ini Rela Menikahi Pria Lain untuk Cari Nafkah
Baca: Masalah Jiwasraya, SBY Buka Suara, Siap Jika Pemerintahannya Jadi Kambing Hitam
“Sebelumnya retak di halaman ujung, kemudian sekitar empat hari yang lalu, mulai menjalar ke rumah. Dan semua tembok ruangan retak,” ujar Tasmi.
Atas kejadian ini, pemerintah desa Melis sudah melakukan kordinasi dengan tingkat kecamatan, untuk diteruskan ke pemerintah daerah guna menanggulani peristiwa tanah bergerak ini.
Langkah awal yang dilakukan adalah, pemerintah desa hendak memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah.
Membangun kembali di lahan sebelah yang tak mengalami retak.
(TribunnewsWiki.com/Saradita/Kompas.com)