"Bentuk tubuhnya memang sempurna bagi kehidupan yang dihabiskan di bawah tanah," tulis Ivan Parr, di situs Bay Nature.
Ikan penis sendiri ditemukan di sepanjang pantai barat Amerika Utara.
Makhluk dengan panjang sekitar 25 sentimeter ini membangun rumahnya di pasir atau lumpur kemudian menggalinya hingga bentuknya menyerupai terowongan berbentuk U.
"Ketika air pasang masuk, cacing akan meluncur ke terowongan itu.
Saat menggali liangnya lebih dalam, ikan penis juga akan mengeluarkan jaring lendir lengket," jelas Parr.
Jaring lendir tersebut terkadang terlihat seperti ubur-ubur yang membusuk, terbungkus di sekitar pintu masuk liang dan terhubung dengan mulutnya.
Usai mengeluarkan jaring lendir, makhluk ini lantas menggunakan ketiga lapisan ototnya untuk memompa banyak air ke liangnya.
Air akan membawa plankton, bakteri dan makanan lainnya ke jaring lendir yang dapat diseruput oleh cacing.
Namun, cacing ini tidak sekadar memangsa, dia juga bermanfaat bagi hewan-hewan lain di habitatnya.
Cacing lain, udang dan bahkan kepiting bisa ikut tinggal di liang yang digali oleh ikan penis dan ikut makan.
Itulah sebabnya makhluk ini juga disebut sebagai penjaga penginapan gendut (fat innkeeper).
Baca: Warga Bali Heboh Kumpulkan Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Canggu
Baca: Ucapan Selamat Susi Pudjiastuti untuk Edhy Prabowo yang Jadi Menteri Perikanan dan Kelautan
Dijelaskan pula bagaimana Penis Fish bisa terdampar di pantai Drakes Beach.
Hal tersebut diakibatkkan karena adanya badai kuat El Nino.
Badai tersebut bisa menghancurkan sedimen pasir yang menjadi habitat Penis Fish.
Karena rumahnya porak-poranda, Penis Fish yang memiliki tubuh ringan dan tidak bergerak aktif bisa terbawa arus hingga terdampar di pantai.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi, KOMPAS/Monika Novena)