TRIBUNNEWSWIKI.COM - Siapa sangka rasa stres yang kita rasakan selama ini ternyata memiliki manfaat bagi tubuh.
Seorang profesor psikologi asal American University, Kathleen Gunthert, mengungkapkan bahwa stres terjadi saat seseorang merasakan adanya ketidakseimbangan antara tantangan dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasinya.
Stres terdapat dua jenis:
1. Distress yang mengacu kepada stres negatif, seperti putus cinta.
2. Eustress yang mengarah kepada stress positif seperti memulai pekerjaan baru.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa stress memiliki banyak manfaat.
Menurut studi Psychoneuroendocrinology, yang dilansir oleh National Geographic Grid ID, stres positif dan mudah ditangani seperti eustress dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif yang terkait dengan penuaan dan penyakit.
Sementara stress negaif seperti putus cinta dapat menurunkan semangat dan melelahkan.
Meningkatkan motivasi
Jika stres negatif dapat membuat Anda lelah dan menurunkan semangat, maka stres positif justru bisa memotivasi hidup.
Sebagai contoh, stres karena deadline dapat membantu seseorang lebih fokus dan termotivasi menyelesaikan pekerjaan dengan cepat karena diburu waktu.
Membangun ketahanan diri dan mendorong pertumbuhan
Stres juga memaksa seseorang untuk menyelesaikan masalah.
Pada akhirnya, itu bisa menambah kemampuan dan membangun kepercayaan diri yang penting di masa depan.
"Dengan peningkatan ketahanan dan kepercayaan diri, seseorang cenderung merasa lebih aman dan mampu mengendalikan situasi mereka," kata Peter Vitaliano, profesor ilmu psikiatri dan perilaku di School of Medicine University of Washington.
Allison Berwald, pekerja sosial bersertifikat di New York, mengatakan bahwa menggunakan stres untuk menghadapi ketakutan dan tantangan, dapat membantu kalian mengatasi masalah dibanding menghindarinya.
Jika berhasil menghadapi satu ketakutan, maka kalian lebih ahli menanganinya jika itu muncul lagi.
Memperkuat ikatan
Salah satu manfaat stres yang tidak diduga adalah bahwa ia dapat membantu membangun hubungan intrapersonal yang menjadi kunci kesehatan secara keseluruhan.
"Hubungan sosial merupakan salah satu faktor protektif melawan masalah fisik dan mental," kata Gunthert.