TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengakuan karyawan Pelindo III tentang sepak terjang Ari Askhara, sebut ada sejumlah kebijakan kontroversial hingga sistem remunerisasi tertutup.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dicopot dari jabatannya sebagai Dirut PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Kariernya di maskapai tersebut harus berakhir lantaran kasus penyelundupan motor gede (moge) Harley Davidson dan sepeda lipat merek Brompton.
Di internal Garuda, banyak karyawan yang mendukung pemecatan Ari Akshara, termasuk Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI).
Pasalnya, ada beberapa kebijakan Ari yang tak disukai awak kabin.
Di antaranya durasi kerja 18 jam sehari saat melayani penerbangan internasional Jakarta-Melbourne-Jakarta.
Termasuk kebijakan memindahkan awak kabin yang melakukan kesalahan ringan, hingga tak diberi fasilitas penginapan.
Namun, trlepas dari perlakukan pada karyawan dan kasus yang menjeratnya di Garuda Indonesia, bagaimana sepak terjang Ari Askhara di mata karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Salah seorang sumber Kompas.com di yang telah lama berkarir di Pelindo III berujar, Ari Askhara juga melakukan beberapa hal yang kurang lebih sama seperti yang terjadi di Garuda.
Ada sejumlah kebijakan yang dinilainya baik buat karyawan.
Kendati begitu, tak jarang pula kebijakannya sangat kontroversial bagi karyawan.
"Memang benar ada kebijakan beliau seperti penambahan cuti hamil, jam kerja, soal pakaian kerja.
Kemudian soal remunerisasi karyawan.
Di aspek itu, saya sampaikan itu salah satu kebijakannya yang bagus," kata dia.
Soal tambahan cuti 5 bulan bagi karyawan yang hamil yang terapkan Ari Askhara, belakangan juga telah direvisi oleh direksi Pelindo III saat ini menjadi 2 bulan.
"Dulu pas beliau cuti hamil 5 bulan.
Tapi rupanya itu juga kurang efektif diterapkan.
Karena kalau cuti 5 bulan itu kan terlalu lama.
Sehingga operasional agak terhambat di sisi lain ada beberapa kebijakan butuh keputusan cepat," tuturnya.
Lanjutnya, dia menyoroti soal sistem remunerisasi di Pelindo yang sangat tertutup di era Ari Askhara.