TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang politisi asal Jerman, Sawsan Chebli menuturkan ancaman pembunuhan yang ia dapatkan dari kelompok yang disebut sebagai ekstrimis kanan atau pendukung Nazi.
Sawsan Chebli yang mengurusi bidang Integrasi di Berlin, Jerman ini menerima ancaman mati apabila tidak mundur sampai hari Natal.
Sawsan Chebli yang merupakan politisi Jerman dari Partai Sosial Demokrat (SPD) mengaku dirinya tidak takut perihal ancaman tersebut dan menyatakan akan semakin giat bekerja.
"Saya tidak akan membiarkan diri saya diintimidasi oleh Anda (pendukung) Nazi, tapi saya akan bersuara lebih lantang lagi untuk keberagaman, sekarang lebih dari sebelumnya," tulis politisi perempuan berumur 41 tahun ini.
Baca: Seorang Turis Asal Jerman Curi Bubuk Protein Seharga Rp 1.4 Juta, Ditangkap Namun Tidak Ditahan
Ancaman Lewat Email
Sawsan Chebli mendapatkan ancaman melalui emailnya.
Ia kemudian mempublikasikan ancaman tersebut melalui akun Twitter nya, Senin, (2/12/2019), dilansir oleh Deutsche Welle, (3/12/2019).
Sebelumnya, politisi Partai Hijau, Cem Ozdemir dan Claudia Roth juga turut mendapatkan ancaman yang sama.
Mereka berdua mendapat ancaman pembunuhan pada akhir Oktober tahun 2019.
Dalam keterangannya, surat ancaman tersebut ditandatangani oleh kelompok ekstrimis kanan yang menamakan dirinya, "Divisi Senjata Atom Jerman".
Jejak Sawsan Chebli
Sebelumnya, Sawsan Chebli diketahui pernah menjabat sebagai wakil juru bicara di Kementerian Luar Negeri Jerman hingga tahun 2016.
Orang tuanya berasal dari Palestina yang datang ke Jerman pada tahun 1970 dari sebuah kamp pengungsi di Lebanon.
Isi Surat Ancaman
Surat ancaman yang diterima Sawsan Chebli penuh dengan ungkapan rasis dari kelompok ekstrimis kanan.
Selain itu di dalam suratnya juga menyebutkan nama Cem Özdemir dan Claudia Roth.
Nama Sawsan Chebli juga disebut sebagai korban nomor tiga setelah kedua orang tersebut.
Kelompok ekstrimis kanan ini juga mengklaim dirinya akan memanfaatkan "insentif finansial" dari "anggota Nazi yang mudah dimanipulasi".
"Kami menuntut agar Anda mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Anda pada jam 0:00 pada 24.12.2019," demikian ditulis dalam surat ancaman itu, yang ditandatangani secara anonim dengan kata-kata "Soldaten der Cyberreichtswehr" ("pasukan cyber kekaisaran").
Baca: Update Klasemen Sementara SEA Games 2019: Regu Badminton Putra Indonesia Sumbang Emas Lagi
Penyerahan Penghargaan
Sebelum ancaman tersebut datang pada dirinya, pada Minggu (1/12/2019), ia menghadiri upacara penyerahan penghargaan kota Berlin "Farben Bekennen" (Show Your Colors) yang diberikan kepada para migran di Jerman atas jasa-jasanya.
Penerima penghargaan utama tahun 2019 adalah kepala sebuah restoran Arab di Berlin.
Pemenangnya dipilih oleh tim juri yang terdiri dari 12 tokoh masyarakat dan profesional.
Penghargaan "Farben Bekennen" ini diprakarsai oleh Sawsan Chebli tahun 2018 ketika menjabat sebagai wakil menteri untuk partisipasi sipil dan masalah internasional di Berlin.
Sering Mendapat Ancaman
Sawsan Chebli memang sering menjadi sasaran ancaman melalui media sosial.
Pada Juni lalu dia mengatakan bahwa tiap minggunya ia mengajukan 20 sampai 30 pengaduan pidana karena ancaman-ancaman itu.
Oktober tahun lalu, dia menonaktifkan akun Facebooknya sebagai reaksi atas serangkaian pesan kebencian yang ditujukan kepadanya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha) via Deutsche Welle