Genjot Pariwisata, Taiwan Serius Kembangkan Wisata Halal dan Gaet Wisatawan Indonesia

Fasilitas dan kuliner halal semakin bertumbuh di Taiwan dan negara ini pun menargetkan pasar besar dari wisatawan Indonesia.


zoom-inlihat foto
taiwann.jpg
Kompas.com
Sebuah restoran halal dan sertifikasi halal CMA di Huai Guan Restaurant, Taiwan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Mastercard mengumumkan, Taiwan menempati peringkat nomor tiga sebagai negara tujuan wisata muslim terbaik di wilayah negara non-Islam berdasarkan Indeks Pariwisata Global (GMTI).

Untuk menggaet lebih banyak lagi wisatawan muslim, saat ini Taiwan serius menyiapkan hotel, restoran, dan banyak fasilitas yang ramah muslim.

Standar halal ternyata sudah mulai digalakkan dalam berbagai lini yang menunjang pariwisata di Taiwan.

Adapun hotel, restoran, atau tempat wisata yang mengaku ramah muslim di Taiwan sudah pasti punya sertifikat halal dari The Chinese Muslim Association (CMA).

Baca: Resmi Ditunjuk Jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ini Perjalanan Karier Wishnutama di TV

Baca: Wisata Bali Disorot Negatif Media Asing, Gubernur Bali Angkat Bicara

Baca: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan, Turis Indonesia Bebas Visa!

Biasanya, sertifikat dipajang pada tempat-tempat strategis yang mudah terbaca oleh pengunjung.

Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Selasa (3/12/2019), sertifikat halal pada restoran biasa diletakkan tak jauh dari pintu masuk, atau meja kasir.

Khusus restoran, biasanya ada simbol berbahasa Arab “ Halal” pada papan penanda nama tempat atau bahkan pintu masuk.

Salah satu restoran mie bersertifikat halal di Taiwan.
Salah satu restoran mie bersertifikat halal di Taiwan. (Kompas.com)

Untuk restoran, berstandar halal berarti segala hidangan termasuk alat yang dipergunakan untuk tamu muslim sudah sesuai dengan syariah Islam.

Selain itu, staf pengelola restoran dan juga kokinya telah mendapatkan pelatihan khusus dari CMA mengenai makanan dan minuman yang disajikan untuk muslim.

“Jangan takut kalau ke Taiwan."

"Di sini ada banyak sekali restoran halal bersertifikat."

"Apalagi di tempat tinggal saya, Zhongli,” ujar Wati, salah seorang Indonesia yang saat ini bekerja di Taiwan saat ditemui di sebuah restoran halal di Taipei, Sabtu (30/11/2019).

Bila restorannya tak terlalu besar atau berupa kedai, biasanya seluruh menu terjamin halal.

Baca: Alasan Media Asing Mengimbau Wisatawan untuk Tidak Datang ke Bali dan Pulau Komodo

Baca: DERETAN Foto-foto Menarik Putri Amelia PA, Puteri Pariwisata yang Diduga Terlibat Prostitusi Artis

Baca: Meski Sudah Berusia 69 Tahun, Pria Asal Bali Ini Siap Keliling Dunia Naik Motor

Sebab, pemilik restoran memang seorang muslim.

Berbeda dengan restoran mewah kelas atas yang juga punya pasar pengunjung non-muslim.

Pengunjung harus mengutarakan dulu bahwa ia seorang muslim dan memilih “halal food” agar pilihan menu dan alat makannya disiapkan sesuai dengan arahan CMA.

Sedangkan hotel ramah muslim dan bersertifikat, selain punya prayer’s room juga menyediakan alat sholat dalam kamar, termasuk informasi kiblat dan juga jadwal sholat.

Alat sholat, jadwal sholat, dan arah kiblat yang disediakan di dalam kamar hotel pada salah satu hotel ramah muslim, Fullon Hotel yang ada dalam kawasan LihPao Outlet.
Alat sholat, jadwal sholat, dan arah kiblat yang disediakan di dalam kamar hotel pada salah satu hotel ramah muslim, Fullon Hotel yang ada dalam kawasan LihPao Outlet. (Kompas.com)

Begitu pun tempat rekreasi dengan standar halal, berarti sudah menyediakan tempat khusus yang bisa dipakai untuk sholat.

Beberapa tempat rekreasi bahkan juga menyediakan toilet khusus muslim.

Perbedaan mendasar ada pada jenis kloset.





Halaman
123
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved