Kronologi Mahasiswa Tewas Terperosok ke Sumur Sedalam 7 Meter Saat Imami Salat

Seorang mahasiswa tewas terperosok ke dalam sumur yang memiliki kedalaman 7 meter dan berisi air sedalam 3,15 meter saat menjadi imam salat


zoom-inlihat foto
mahasiswa-tewass.jpg
Kompas.com
Mushola Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopaimoro, Kecamatan Imogiri, Bantul. Minggu (1/12/2019)(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)


"Kepikiran cuma satu pakai selang air tak tarik, lalu saya turun. Korban sudah tidak kelihatan," jelasnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Setelah beberapa kali menyelam ke dalam air sumur sambil tetap berpegangan kepada tali dan selang, akhirnya Wardoyo dapat meraih tubuh korban yang sudah berada di dasar sumur.

Posisi saya sudah menyentuh (korban) (bagian) seperti kain gitu, saya keinginan, sudah sesak nafas. Masnya (teman korban) turun dan mengangkat (korban)," lanjut Wardoyo.

Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Sementara Wardoyo yang sudah sangat kelelahan dibawa ke Rumah Sakit Nur Hidayah untuk mendapatkan perawatan.

Kondisi musala

Lokasi pesantren terletak di lereng pegunungan, perbatasan Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.

Wardoyo menuturkan jika bangunan musala itu dibangun baru sekitar dua atau 2,5 tahun yang lalu.

musala1
Musala di Pesan-Trend Ilmu Giri, lokasi dimana mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, M Sirajul Milal jatuh terperosok ke dasar sumur dan meninggal dunia. Kejadian ini terjadi saat korban menjalankan salat isya pada Sabtu (30/11/2019) malam.

"Bangunan masjid (mushala) dibangun sekitar kurang lebih 2 tahun atau 2,5 tahun lalu," ucap Wardoyo

Sedangkan sumur yang bearada di lokasi tersebut dibangun sekitar tahun 2005 atau sebelum gemap Yogyakarta pada 2006 silam.

Kebanyakan bangunan di tempat tersebut pun terbuat dari kayu, termasuk musala.

Baca: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Prosedur SNMPTN 2020, Mulai Dibuka Hari Ini

Baca: Hati-hati, Terlalu Banyak Tidur Bisa Picu Berbagai Penyakit, Mulai dari Depresi hingga Kematian

Dikutip dari Tribun Jogja, bangunan di area Pesantren Ilmu Giri memang tidak rutin digunakan.

“Digunakan musiman kalau pas momen mahasiswa baru. Digunakan untuk acara-acara saja," terang Wardoyo,”ungkap Wardoyo.

"Termasuk musala. Warga setempat biasanya menggunakan untuk salat dan mujahadah namun tidak rutin. Hanya Selasa Pon saja," lanjut Wardoyo.

Lalu, saat ditanya terkait kondisi lantai dari bambu yang diduga rapuh, Wardoyo menjelaskan, beberapa hari sebelumnya masih bisa digunakan.

Bahkan, saat siang hari dirinya membersihkan lokasi tersebut, Wardoyo tidak menemukan sesutau yang mencurigakan di lantai tersebut.

"Beberapa minggu yang lalu ada yang memakai tidak ada kendala. Saya kesana paginya sebelum kejadian itu, di tempat yang ambrol itu tidak ada kecurigaan (tanda) rusak," ucap Wardoyo.

Baca: Model Seksi Tewas Tanpa Busana Seusai Berkencan dengan Pasangan Miliuner AS: Kasusnya Dibuka Lagi

Baca: Hakim Pengadilan Negeri Medan Ditemukan Tewas Di Jurang, Begini Kronologinya

Kini tempat imam di mana korban terjatuh itu pun sudah ditutup papan.

Sedangkan kegiatan makrab yang dilakukan oleh sekitar seratus orang mahawasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu pun telah dihentikan.

Para mahasiswa, kata Wardoyo, datang ke Pesantren Ilmu Giri pada Sabtu siang.

Mereka rencananya akan melakukan kegiatan sampai Minggu sore.

Namun nahas, Sabtu malamnya ada insiden tersebut.

"Semua kegiatan langsung dihentikan semua. Para mahasiswa sekarang sudah pada pulang," ujar Wardoyo.

(Tribunnewswiki.com/Tribun Jogja/Ami Heppy, Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved