"Sekali seumur hidup, saya harus lakukan touring ini," ujarnya, yang dimulai saat 23 Mei 1995.
Baca: Tes MotoGP Valencia, Motor Valentino Rossi Mogok Hanya Gara-gara Spare Part Rp15 Ribuan Ini
Sebelum turing, Sjaak berhenti dari pekerjaannya sebagai petani kentang, lalu menjual kebun dan trailer-nya, dan menyiapkan CBR Firebladenya.
Rute turingnya juga tidak sembarangan, dari menjelajah Rusia, hingga mampir di pabrik Honda di Jepang.
Bahkan, Sjaak juga sempat datang ke Indonesia, dan berfoto di Candi Borobudur.
Selama turing, Sjaak menghadapi banyak medan, mulai dari salju hingga off-road.
Sjaak tidak ragu sama sekali untuk melewatinya, sekalipun spesifikasi motornya tidak cocok untuk rute tersebut.
Dari gurun pasir di Afrika, sampai pegunungan di Nepal, semua disikat Sjaak bersama CBR900RR Fireblade andalannya.
Berkat perjalanan ini, Sjaak sudah merasakan pengalaman sangat berharga, yang belum tentu semua rider turing rasakan.
Seperti ingin tahu reaksi orang-orang Russia, setelah jatuhnya Uni Soviet, sampai beratnya riding di negara yang jarang memakai berbahasa Inggris seperti di Tanzania.
Sjaak bersama CBR Fireblade miliknya sudah menempuh jarak sejauh 160.000 km, melewati 39 negara, per 30 Mei 1998.
Kerennya sampai sekarang Sjaak masih aktif turing, dan sekarang memakai motor "baru" yaitu Yamaha YZF-R1.
Sebagai informasi, Yamaha YZF-R1 adalah superbike yang mirip dengan CBR900 miliknya dalam hal habitat.
Superbike ini diperuntukkan di sirkuit dan aspal jalanan.
YZF-R1 mempunyai mesin 1000 cc empat silinder segaris.
R1 miliknya juga diajak melewati rute-rute yang “kejam.”
Sjaak juga sering mendokumentasikan perjalanan turingnya.
Terakhir, Sjaak riding di Kutub Utara dengan R1 miliknya yang dimodifikasi agar kuat menghadapi padang salju.
(Motorplus-online.com/Ahmad Ridho/Fadhliansyah/Tribunnewswiki.com/Febri)